Kemarau Panjang, Pemerintah Diminta Jaga Pasokan Pangan
Kepala BPS Suhariyanto. Medcom.id pic

Kemarau Panjang, Pemerintah Diminta Jaga Pasokan Pangan

Senin, 02 September 2019|14:51:37 WIB




Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) meminta pemerintah menjaga pasokan bahan pangan untuk mengantisipasi berlanjutnya musim kemarau. Musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung lebih panjang hingga Oktober.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kewaspadaan pemerintah terhadap musim kemarau penting untuk mencegah lonjakan tingkat inflasi. Apalagi hingga Agustus ini inflasi tahun ke tahun sudah mencapai 3,49 persen year on year (yoy).

"Musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung sampai dengan Oktober pasti akan berdampak pada produksi bahan pangan. Itu perlu diwaspadai pemerintah untuk menjaga pasokan," ujar Suharoyanto dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jalan Dr Sutomo, Jakarta Pusat seperti sitat medcom.id, Senin, (2/9/2019).


Meski demikian, akunya, bahan makanan pada Agustus kemarin mengalami deflasi sebesar 0,19 persen dan memberikan andil inflasi 0,06 persen. Ini akibat penurunan harga bawang merah lantaran sudah masuk musim panen raya di berbagai sentra produksi.

"Panen raya sudah terjadi derbagai sentra produksi bawang merah seperti di Bima, Pati, Nganjuk, dan Brebes. Andil bawang merah ke deflasi 0,08 persen," jelasnya.

Adapun beberapa komoditas pangan yang memberikan andil kepada inflasi adalah cabai rawit dan cabai merah. Sementara bawang putih memberi andil deflasi sebesar 0,02 persen. Daging ayam ras dan sayur buah-buahan masing-masing menyumbang 0,01 persen.

"Dari kelompok pangan, cabai merah memiliki andil 0,20 persen karena kenaikan harga. Selain itu, cabai rawit juga menyumbang 0,06 persen," ungkap Suhariyanto.


RRN/MCI







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE