Jumat, 23 November 2018|19:42:08 WIB
Aljir: Indonesia dan Aljazair sepakat mengintensifkan kerja sama di bidang ekonomi. Sektor perdagangan, industri, hingga investasi bakal ditingkatkan lantaran kedua negara dianggap memiliki hubungan historis yang panjang.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Pertambangan Aljazair Youcef Yousfi di Aljir. Investasi saling menguntungkan merupakan salah satu sektor yang akan digarap.
Aljazair dinilai punya peran sebagai penghubung perdagangan di kawasan Afrika Utara dan Indonesia dengan negara ASEAN. Potensi Indonesia yang memiliki kapasitas produk pun disambut dengan Aljazair yang membutuhkan kemitraan dan pasar.
"Terdapat beberapa sektor prioritas yang disampaikan Aljazair, yaitu industri pengolahan pangan dan tekstil. Saya sampaikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas dan meminta pemerintah Aljazair memfasilitasi investasi Indonesia di Aljazair," ungkap Enggar melalui keterangan resminya kepada media, seperti dikutip dari medcom.id Jumat, 23 November 2018.
Pertemuan dengan Menteri Perdagangan Aljazair, Said Djellab, juga dilakukan dalam membahas berbagai upaya meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara. Aljazair ingin belajar dari Indonesia dalam rangka diversifikasi produk nonmigas karena selama ini terlalu mengandalkan migas.
"Kami membahas beberapa upaya agar perdagangan nonmigas kedua negara semakin meningkat. Salah satu langkah pertama adalah promosi dagang yang lebih intensif maupun
kerja sama peningkatan kapasitas UKM," ungkapnya.
Ketua Kamar dagang dan industri Aljazair, Mohamed Laid Benamor, salah satu pelaku usaha ternama di Aljazair juga tertarik dengan inisiasi ini. Enggar yakin bahwa ekonomi Indonesia dan Aljazair bersifat saling melengkapi dan memiliki banyak hal yang dapat saling ditawarkan untuk berkolaborasi.
Promosi dagang langsung oleh kalangan pengusaha sepakat dilakukan. Para pelaku usaha Aljazair bersama Mendag Aljazair pun diajak menghadiri forum bisnis, pameran, serta mengunjungi industri unggulan Indonesia pada saat pelaksanaan Trade Expo Indonesia.
Dalam rangkaian Misi Dagang ke Aljazair ini, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Badan Promosi Perdagangan Luar Negeri (ALGEX) Kementerian Perdagangan Aljazair.
Kerja sama promosi ekspor ini ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Arlinda dan Direktur Jenderal Badan Nasional Promosi Perdagangan Luar Negeri Kemendag Aljazair, Chiti Chafik.
MoU ini diharapkan akan menjadi titik awal untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara yang sudah terjalin sekian lama dengan lebih optimal. Selanjutnya, MoU ini juga diharapkan akan menjadi titik awal dalam meningkatkan akses pasar produk Indonesia secara umum ke Afrika dan khususnya ke Aljazair.
"Kedua pihak akan mengembangkan upaya yang diperlukan untuk promosi dan pengembangan ekspor antara Indonesia dan Aljazair, antara lain melalui pertukaran informasi di bidang ekonomi dan perdagangan," ujar Arlinda.
Sebagai langkah awal dari implementasi MoU yang berlaku tiga tahun ini kedua belah pihak akan melakukan pertukaran database informasi agar saling mengenal pasar negara mitra. Hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak mengingat produk ekspor kedua negara tidak bersaing secara langsung namun lebih kepada produk yang saling melengkapi.
ahl/medcom.id