Rabu, 11 April 2018|22:51:37 WIB
Jakarta: Pergerakan pasar modal Indonesia terpantau sedang naik turun. Namun kondisi pasar modal terbilang bagus. Perubahan pada indeks karena dampak ekonomi global, khususnya perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, gejolak ekonomi global membuat persepsi investor berubah. Sehingga bisa menjadi sebuah ketidakpastian bagi mereka. Tapi, dia mengimbau hal ini tak perlu dikhawatirkan, karena kinerja indeks masih cukup bagus.
"Buat saya prinsipnya ketidakpastian yang menakutkan. Indeks itu dari fungsi ekonomi, emiten, dan persepsi yang plus minus, ada case Trump turun lagi," kata Tito, saat ditemui awak media di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa, 10 April 2018.
Apalagi, tutur Tito, perang dagang antara Amerika dan Tiongkok membuat negara besar lainnya menerapkan kebijakan proteksionisme perdagangan. Dengan begitu, guncangan itu sangat terasa bagi pasar modal Indonesia.
"Yang menakutkan proteksionisme, kalau global terganggu dengan kebijakan tiga negara besar, tapi balik lagi ke kondisi fundamental. Pertumbuhan emiten kita di atas 20 persen, produk kita masih bagus, itu yang membantu," jelas dia.
Untuk membuat investor lebih pasti, dia menyebutkan, ada langkah khusus yang diberikan bursa, seperti memberikan informasi sejelas mungkin mengenai kondisi ekonomi domestik dan global saat ini. Ketika itu diberikan, investor sudah mengetahuinya dengan baik, pastinya bisa mengantisipasi terlebih dahulu.
"Antisipasi, informasi kita bagikan, bagaimana gejolak di dunia harus tahu. Informasi ekonomi stabil, emiten bagus dan plus minus (persepsi) kita tidak pernah tahu," tukas Tito.
AHL/Mtvn