Antrean KAI Travel Fair Mengular, Rini Semprot Dirut KAI
Menteri BUMN Rini Soemarno saat berbincang dengan Direktur KAI Edi Sukmoro (kanan). MTVN/Suci Sedya Utami

Antrean KAI Travel Fair Mengular, Rini Semprot Dirut KAI

Sabtu, 29 Juli 2017|13:18:16 WIB




Jakarta: Animo pengunjung untuk datang ke KAI Travel Fair 2017 sangat tinggi membuat antean masuk mengular di lokasi kegiatan, Hall B, Jakarta Conventional Center (JCC), Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan.
 
Bahkan, hingga pukul 10.00 WIB, antrean terpantau hampir ke Jalan Gatot Soebroto, yakni di depan DPR MPR. Antrean tersebut membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sempat memarahi Direktur KAI Edi Sukmoro.
 
Rini mengatakan, antrean yang membeludak karena pintu tiket yang tersedia terlalu sedikit, bahkan hanya satu pintu masuk.
 
"Gate tiketnya yang mungkin terlalu sedikit ini salah, harusnya loket lebih banyak," kata Rini pada Edi saat mengunjungi pengunjung yang sedang menunggu di lokasi, Sabtu 29 Juli 2017.
 
Dia mengatakan pada Edi, seharusnya para pengunjung diberikan nomor antrean sehingga mereka yang telah masuk tak harus menunggu dan duduk-duduk sembarangan di tempat antrean. Sehingga pengunjung bisa berjalan-jalan ke arena JCC lainnya sembari menunggu.
 
"Supaya di kasih nomer antrean, mereka mikir 'oh enggak apa-apa aku jalan-jalan dulu'. Jadi mereka tenang kalau sekarang mereka jalan-jalan dulu kalau sudah dapat nomor," ujar Rini.
 
Rini yang telah meninggalkan lokasi sekitar pukul 10.00 WIB pun terpaksa harus kembali ke JCC sekitar pukul 11.30 WIB untuk mengatasi antrean tersebut. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini menuturkan dirinya sampai menggunakan motor untuk kembali ke lokasi.
 
"Makanya saya balik lagi ke sini. Saya balik lagi pakai motor. Sengaja saya cari jalan supaya dia bisa dimasukin sini. Saya enggak nyangka sampai segini banyak (pengunjung KAI Travel Fair)," tutur dia.
 
Dirinya pun meminta maaf pada masyarakat yang telah menunggu lama dan mencoba mencarikan jalan keluarnya. Rini menambahkan agar pengunjung memaklumi, sebab kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan sehingga masih butuh pembelajaran.
 
"Ini baru pertama kali. Justru sebetulnya kalau begini susah untuk mengubah. Makanya saya mengubah cara supaya masyarakat itu bisa dilayani sekarang," pungkas dia.
 
Ahl/mtvn/RRN






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE