Kapolri: Polisi Jadi Sasaran Teror Karena Dianggap Kafir
Polisi Berjaga di Sekitar Lokasi Penyerangan pos Jaga Polda Sumut. Ant Pic/Cnni

Kapolri: Polisi Jadi Sasaran Teror Karena Dianggap Kafir

Senin, 26 Juni 2017|17:03:46 WIB




Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, polisi menjadi sasaran teror sejumlah terduga kelompok teroris karena dianggap kafir oleh anggota kelompok radikal. Polisi bahkan oleh kelompok tersebut jadi sasaran utama aksi teror.

"Polisi dianggap sebagai kafir yang menyerang mereka. Jadi harus diprioritaskan," ujar Tito, Minggu (25/6) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Tito menduga kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berada di balik layar penyerangan terhadap polisi di Medan, dini hari tadi. Aksi itu menurutnya dilatarbelakangi tiga anggota JAD ditangkap polisi dua pekan lalu. Serangan menurut Tito, dilakukan oleh sel-sel JAD yang tersisa.

Mantan Kepala Detasemen Khusus antiteror 88 itu juga telah menginstruksikan seluruh polisi untuk memperkuat pengamanan masing-masing satuan.

Serangan teror ke pos jaga Polda Sumatera Utara menewaskan Ajun Inspektur Satu Martua Sigalinging, seorang polisi jaga yang sedang beristirahat.

Serangan bermula ketika Pos II Polda Sumut dalam kondisi jaga di tengah suasana takbir lebaran.

Menjelang dini hari, dua pelaku lantas diam-diam masuk ke pos jaga. Sekitar pukul 03.00 WIB, dua pelaku menerobos pos dengan cara melompat pagar penjagaan.

Pelaku lantas masuk secara tiba-tiba ke area penjagaan di Pos II Polda dan menikam Martua.

Usai menusuk Martua, pelaku sempat berniat membakar pos. Niat itu gagal setelah anggota jaga lainnya, Brigadir E Ginting berteriak meminta bantuan kepada petugas jaga Brimob.

Cnni/RRN







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE