Suku Bunga AS Naik, BI Pertahankan Bunga Acuan
Rapat Dewan Gubernur pada 14-15 Juni 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 day reverse repo rate sebesar 4,75% berlaku efektif sejak 16 Juni 2017.Cnni Pic

Suku Bunga AS Naik, BI Pertahankan Bunga Acuan

Kamis, 15 Juni 2017|16:36:59 WIB




Jakarta: Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day (reverse) repo rate sebesar 4,75%, meski bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) mengerek suku bunga acuannya (Federal Funds Rate/ FFR).

BI pun memutuskan untuk mempertahankan deposit facility dan lending facility masing-masing dipertahankan sebesar 4% dan 5,5%.

"Rapat Dewan Gubernur pada 14-15 Juni 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 day reverse repo rate sebesar 4,75% berlaku efektif sejak 16 Juni 2017" ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara usai Rapat Dewan Gubernur Bulanan di Jakarta, Kamis (16/3).

Sebagai informasi, The Fed memutuskan untuk menaikkan bunga acuannya (Fed Fund Rate) sebesar 25 bps dari 1% menjadi 1,25 persen pada Rabu (14/6) waktu setempat. Kenaikan FFR tersebut merupakan kenaikan bunga keempat yang dilakukan The Fed sejak mengalami krisis ekonomi pada 2008 lalu.  Dalam pengumuman tersebut, The Fed juga menyatakan akan mulai memangkas neracanya.

Tirta menuturkan, kebijakan tersebut sejalan dengan upaya BI menjaga kestabilan ekonomi ditengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global ditengah kondisi ekonomi domestik yang terjaga.

BI pun tetap mewaspadai dan mencermati risiko dalam jangka pendek kedepan baik dari global maupun domestik. RIsiko global terkait dengan inflasi global, ketidakpastian kebijakan Amerika Serikat, dampak lanjutan Fend Fund Rate, serta kondisi geopolitik Eropa. Sedangkan risiko domestik antara lain terkait dengan risiko kenaikan inflasi seiring adanya penyesuaian administer price. Ke depan, BI tetap akan menjaga inflasi pada kisaran 3-5% dan terus melakukan stabilitas nilai tukar dengan menjaga mekanisme pasar.  

Cnni/agi/rrn







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE