Rabu, 19 Agustus 2015|13:22:04 WIB
RADAR BISNIS - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan total produksi tomat Indonesia mencapai 916 ribu ton per tahun. Sementara konsumsinya hanya 520 ribu ton per tahun sehingga ada surplus 400 ribu ton.
Melimpahnya produksi tomat inilah yang membuat harga tomat tak stabil sepanjang tahun.
"Setiap tahun produksi kita 916 ribu ton. Sementara kebutuhannya hanya 520 ribu ton, jadi surplus 400 ribu ton per tahun," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Srie Agustina, usai Upacara 17 Agustus di Kemendag, Jakarta, Selas (18/8/2015).
Srie menuturkan, harga tomat buah tahun ini pernah menyentuh angka Rp 3.000/kg, namun kini harganya hanya Rp 1.400/kg dalam 3 bulan terakhir. Sementara harga tomat sayur kini hanya Rp 300/kg.
Harga tomat buah dan tomat sayur saat ini jauh dari ideal karena berada di bawah ongkos produksi yang dikeluarkan petani.
"BEP (Break Event Point/biaya produksi) tomat buah itu Rp 1.700/kg dan Rp 500/kg untuk tomat sayur. Idealnya, harga tomat buah kira-kira Rp 2.500/kg dan tomat sayur Rp 700/kg," dia menjelaskan.
Sebagai langkah jangka pendek untuk membantu para petani tomat, pagi ini Kemendag bekerjasama dengan Persatuan Pemasar Hasil Pertanian (PPHP) menggelar "Gerakan Beli Tomat Petani" di lapangan parkir Kantor Kemendag.
Tomat yang dijual di lapangan parkir Kemendag ini dibeli langsung dari petani di Tasikmalaya dan Ciamis dengan harga Rp 3.000/kg, total ada 3 ton tomat yang dijual.
Lalu untuk jangka menengah dan panjang, pemerintah akan mendorong pembangunan industri pengolahan tomat. Dengan begitu, surplus produksi saat panen dapat diserap industri pengolahan dan diawetkan, lalu diekspor.
"Jangka menengahnya tentu harus bangun industri pengolahan. Kami telah rapat minta Dirjen Industri Agro dan Dirjen IKM untuk memetakan," tutup Srie.(ang/ang/fn)