RADARRIAUNET.COM - Sekitar 60 orang penggiat lingkungan, dari sejumlah kelompok pengelola hutan mangrove di Kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukitbatu dan Rupat Utara mengikuti kegiatan Sosialisasi Peran Serta Masyarakat Dalam Peningkatan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir, Senin (24/10/16).
Kegiatan diselenggarakan di salah satu hotel di Bengkalis ini, dibuka secara resmi Assisten II Setdakab Bengkalis Umi Kalsum. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, trus menjaga kelestarian hutan mangrove yang ada di kawasan pesisir Pulau Bengkalis. Keberadaan hutan mangrove masih memiliki arti sangat penting bagi peningkatan ekonomi nelayan pesisir.
Kesempatan ini Assisten II Setdakab Bengkalis Umi Kalsum mengatakan, bahwa bagi masyarakat pesisir keberadaan mangrove memiliki arti sangat penting dan secara tradisional masyarakat memanfaatkan mangrove untuk kayu bakar dan bangunan.
Selain itu untuk tujuan komersil, mangrove dimanfaatkan untuk tujuan ekspor kayu, kulit dan arang. Nilai ekonomis yang tinggi dari ekosistem mangrove adalah, ekosistem sektor perikanan, karena banyak jenis ikan yang bernilai ekonomis yang menghabiskan siklus hidupnya pada habitat mangrove.
“Melihat beragam keberadaan mangrove maka tingkat dan laju perekonomian desa pesisir/nelayan sangat tergantung dengan habitat mangrove yang ada disekitarnya. Untuk itu menjadi kewajiban bersama untuk menjaganya,” ujar Umi Kalsum.
Setelah mengikuti kegiatan ini, para utusan kelompok mampu meningkatkan partisipasi kelompok dalam pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir. Juga dalam upaya meningkatkan kekompakan dalam menjaga dan melindungi hutan mangrove.
rtc/radarriaunet.com