Rabu, 26 Agustus 2015|15:29:44 WIB
PEKANBARU (RRN) - Kian meluasnya kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera termasuk Provinsi Riau, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru karena adanya fenomena El Nino yang terjadi belakangan ini.
Staf Analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada Wartawan, mengatakan, Juli lalu El Nino masih belum parah, namun saat ini terus meningkat sehingga memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di Sumatera termasuk Provinsi Riau. Namun peningkatan ini terjadi tidak signifikan.
"Fenomena El Nino menyebabkan musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga memicu bermunculannya titik panas (hotspot) yang diduga peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Sumatera termasuk di Riau," kata Slamet.
Saat ini, dampak tidak signifikan El Nino terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera, namun untuk di Riau kondisi panas hanya terjadi di bagian selatan. "Seharusnya pada akhir Agustus ini sebagian besar Riau sudah memasuki awal musim hujan, namun belum merata," sebutnya.
Ia menjelaskan, awan yang berpotensi membentuk hujan bergerak di wilayah Riau bagian utara meliputi Kota Dumai dan Rokan Hilir serta sebagian Bengkalis. Namun peluang hujan belum merata dan intensitasnya antara ringan sampai dengan sedang.
"Nantinya, pada Oktober musim hujan akan meluas hingga sebagian wilayah Riau lainnya termasuk daerah-daerah di selatan hingga kemudian mencapai bagian tengah meliputi Kota Pekanbaru, Kampar, Pelalawan dan Siak," terangnya.
Sebelumnya menurut citra Satelit Modis menggunakan Sensor Terra dan Aqua, BMKG menyatakan terjadi peningkatan jumlah titik panas yang signifikan di Riau.