Jonan, Si Tangan Dingin Yang Sulit Tersenyum
Ignasius Jonan datang ke kantor Kementerian ESDM bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar usai pelantikan, Jumat (14/10). cnn

Jonan, Si Tangan Dingin Yang Sulit Tersenyum

Sabtu, 15 Oktober 2016|13:43:22 WIB




RADARRIAUNET.COM - Ignasius Jonan kembali masuk ke Kabinet Kerja. Tiga bulan setelah diberhentikan dari menteri perhubungan, Jonan membaca sumpah jabatan menteri energi dan sumber daya mineral di Istana Negara, Jumat (14/10).
 
Jonan mengaku baru mengetahui keputusan Presiden Joko Widodo menariknya kembali daftar menteri, dua jam sebelum pelantikan. 
 
Kedekatan Jokowi dan Jonan belum terkonfirmasi. Namun dua bulan sebelum menjadi orang nomor satu di Indonesia, Jokowi menyebut Jonan memang pantas memegang jabatan menteri.
 
“Ya jelas cocok," kata Jokowi. Jonan ketika itu merupakan satu dari beberapa nama tokoh yang disebut masuk bursa menteri di awal pemerintahan Jokowi.
 
Jonan bukanlah politikus. Ia merintis karier di sejumlah perusahaan swasta sebelum akhirnya menjadi direktur di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan Citibank.
 
Tahun 2009, Jonan diserahi jabatan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia. Sejak saat itu, masyarakat luas mulai mengenalnya.
 
Jonan disebut merupakan orang yang mengubah wajah perkeretaapian Indonesia. Di tahun pertamanya di KAI, Jonan menghadirkan laba sekitar Rp154 miliar. Padahal, setahun sebelumnya perusahaan pelat merah itu merugi Rp83,5 miliar.
 
Sukses merevolusi budaya berkendara kereta api, Jokowi akhirnya benar-benar memberikan jabatan menteri kepada Jonan. Ia naik kelas.
 
Selama hampir dua tahun di Kementerian Perhubungan, kebijakan Jonan yang tanpa tedeng aling-aling melahirkan pujian sekaligus cibiran.
 
Jonan menyebut kemacetan parah di sepanjang jalur keluar Tol Brebes Timur pada arus mudik lalu tak menyebabkan korban jiwa. Dinas Kesehatan setempat menyatakan hal sebaliknya.
 
Jonan juga tidak menerbitkan izin operasi Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Ia menyatakan, pengelola harus memperbaiki aspek keamanan terminal itu.
 
Kebijakan itu lantas dianulir Menteri Perhubungan baru, Budi Karya Sumadi. Budi adalah Presiden Direktur Angkasa Pura II, korporasi yang mengelola Soekarno-Hatta.
 
Keputusan Jonan mengambil alih seluruh terminal bus tipe A belakangan juga dipupuskan Budi. 
 
Di balik seluruh kebijakannya, Jonan merupakan sosok yang dingin. Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan memintanya untuk lebih banyak mengumbar senyum kepada publik.
 
Jonan ditegur Dahlan. Jonan harus menunjukkan keramahan agar setidaknya kesan positif dapat memancar dari dirinya. 
 
"Karena tersenyum dan ramah terhadap orang di sekitar itu lebih bagus dari pada tidak senyum sama sekali," ucap Dahlan, Februari 2013.
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE