RADARRIAUNET.COM - Tersangka kasus penayangan konten porno di papan iklan LED atau videotron di Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Samudera Al Hakam Ralial (24), mengaku hanya penasaran dengan cara kerja layar iklan yang ia lalui setiap hari saat menuju kantor tersebut.
Menurutnya, ada kejanggalan saat ia melintasi videotron tersebut pada Jumat ((30/9) sekitar pukul 12.00 WIB. Videotron tidak menayangkan iklan seperti biasanya, malah menampilkan nama pengguna (username) dan kata sandi (password).
Samudera pun langsung memfoto videotron itu dengan telepon pintarnya.
"Biasanya kan videotron nayangin iklan, nah ini malah nayangin layar hitam sama ada ID dan password yang enggak disensor," ujar Samudera di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu (5/10).
Setibanya di kantor, ia mengaku langsung mencari tahu aplikasi yang dapat menghubungkannya dengan videotron. Samudera pun langsung mengunduh aplikasi itu dengan laptopnya, kemudian memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang ia dapatkan dari layar videotron.
"Ternyata, setelah saya terhubung, saya lihat layar yang berbeda dari layar yang saya abadikan tadi. Baru setelah itu saya terpikir untuk membuka situs yang biasa saya buka (situs porno)," ucapnya.
Namun, ia mengaku tidak tahu jika film porno yang ia tonton terhubung dengan di Jalan Prapanca. "Saya ingin tahu saja bagaimana sistemnya (videotron) bekerja," kata Samudera.
Samudera ditangkap di kantornya di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada Kamis (4/10) siang. Akibat ulahnya, ia terancam dijerat Pasal 282 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Tindak Pidana Asusila Juncto Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara atau denda Rp15 miliar.
Sebuah videotron di Jalan Prapanca, Jakarta Selatan pada Jumat siang (30/9), menayangkan video porno yang sontak membuat orang di sekitarnya terkejut.
Video itu menampilkan laki-laki dan perempuan sedang berhubungan intim. Saat kejadian lalu lintas tengah ramai. Banyak pengguna jalan yang kemudian merekam kejadian tersebut dan menyebarnya ke media sosial.
Film dewasa tersebut terputar selama beberapa menit sebelum akhirnya arus listrik videotron diputus oleh seorang pedagang yang berjualan lokasi tersebut.
cnn/radarriaunet.com