RADARRIAUNET.COM - Sungguh malang, masa senja yang semestinya dinikmati dengan dimanja anak dan cucu, ternyata tidak dinikmati oleh Abdul Rahman (65), kakek yang diketahui penyandang tuna wisma dan keseharian dan aktivitasnya selalu berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnya di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis.
Hingga pada Selasa (20/9/16), Sang kakek yang menderita penyakit Stroke Hemorajik hingga mengalami pendarahan di otak, ditemukan warga Kelurahan Duri Timur di sekitar Pasar Mandau Raya, lalu membawanya ke Rumah Sakit A'ad guna dilakukan perawatan medis.
Dikarenakan keterbatasan peralatan medis, tak berlangsung lama akhirnya Abdul Rahman dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duri hingga pada Selasa (4/10/16) sekira pukul 16.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya dan kini berada di lemari es Pemulasaran jenazah.
"Beruntung sebelum meninggal, almarhum sempat mengungkapkan identitasnya, akan tetapi memang penyandang status tuna wisma," terang Kepala instalasi kamar jenazah dr. Rangga yang kini menjabat sebagai Kasi Humas RSUD Duri.
Ditambahkannya, bagi masyarakat Kota Duri yang merasa kehilangan anggota keluarganya, hendaknya dapat melihat kondisi jenazah dengan ciri-ciri tinggi badan kurang lebih 170 centimeter, perawakan sedang, kulit sawo matang, gigi sebelah kiri ompong, empu kaki kecil, jempol tangan sebelah kiri luka dan berat badan sekitar 63 Kilogram.
"Kita tunggu jika ada anggota keluarganya selama lima hari, namun jika tidak juga, kita akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memakamkannya," imbau dr Rangga Moendanoe.
rtc/radarriaunet.com