BLH Kuansing Kirim Sampel ke Laboratorium, Ribuan Ikan Mati Akibat Tercemar Limbah
Ribuan ikan di Sungai Batang Pantai Kuansing mati diduga akibat tercemar limbah. rtc

BLH Kuansing Kirim Sampel ke Laboratorium, Ribuan Ikan Mati Akibat Tercemar Limbah

Rabu, 21 September 2016|10:06:07 WIB




RADARRIAUNET.COM - Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kuansing, Japrinaldi menegaskan, jika dalam pengusutan kasus dugaan pencemaran air sungai Batang Pantai, Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuansing akan terus dilakukan hingga tuntas.
 
"Kita akan tetap proses sampai tuntas, namun untuk memastikan penyebab ribuan ikan itu mati belum bisa kami simpulkan sampai hasil uji laboratorium selesai dilakukan," ujar Japrinaldi diruangan kerjanya kepada awak media, Selasa(20/9/16).
 
Saat ini kata mantan Kabag Umum Pemkab Kuansing itu menjelaskan, sejumlah barang bukti seperti sampel air sungai dan ikan itu telah dikirim ke laboratorium Universitas Riau (UR. 
 
"Sampel air dan beberapa ekor ikan sudah kita antar ke Pekanbaru tadi siang untuk dilakukan uji laboratorium, masyarakatnya juga kita ajak, supaya pengusutan kasus ini lebih transparan," terang Japrinaldi.
 
Dijelaskannya, hasil uji laboratorium tersebut baru dapat diketahui paling lambat sekitar dua minggu ke depan. "Jadi kita tunggu saja dulu hasil labornya, nanti baru dapat diketahui apa penyebab matinya ribuan ikan tersebut," ujarnya. 
 
Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Muara Pantai dikejutkan dengan ngambangnya ribuan ikan di Sungai Batang Pantai. Sebagian besar ikan tersebut telah mati, dan sebagian mengambang dalam keadaan hidup. Hingga saat ini banyak pihak menduga, matinya ikan tersebut karena diduga akibat limbah pabrik yang bocor.
 
Menurut informasi, di wilayah tersebut terdapat dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Tribakti Sarimas (TBS). Namun untuk memastikan sumber penyebab matinya ribuan ikan itu belum bisa disimpulkan, sampai hasil uji laboratorium tuntas dilakukan.
 
 
rtc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE