Jerapah. cnn
Satu, Eh Bukan.. Jerapah Ternyata Terdiri dari 4 Spesies
Selasa, 13 September 2016|15:10:54 WIB
RADARRIAUNET.COM - Coba jawab pertanyaan ini: ada berapa spesies jerapah? Kalau kalian tahunya satu saja, itu wajar kok. Soalnya memang pada awalnya jerapah dikira hanya terdiri dari satu spesies, yang kemudian terbagi ke dalam beberapa subspesies.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Current Biology mengungkapkan bahwa sebetulnya ada 4 spesies jerapah di dunia. Penelitian ini diawali permintaan dari Giraffe Conservation Foundation untuk melakukan analisis genetika terhadap jerapah di Namibia.
Giraffe Conservation Foundation ingin tahu perbedaan genetika antara populasi jerapah, untuk mengetahui apakah populasi hewan itu akan terganggu jika terjadi perkawinan antar subspesies, saat hewan itu dipindahkan ke kawasan terlindungi.
“Apa yang kami temukan ternyata subspesies itu secara genetika sangat berbeda dan terpisah,” tutur Axel Janke, ahli genetika dari Senckenberg Biodiversity and Climate Research Centre, yang memimpin studi itu, seperti dikutip dari sejumlah media.
Peneliti melakukan penelitian terhadap mictochondrial DNA, yaitu sepaket DNA yang ada di dalam ‘mesin’ sel. Hasilnya, ternyata ada empat spesies jerapah, yaitu:
1. Jerapah selatan (Giraffa giraffa)
2. Jerapah Masai (G. tippelskirchi)
3. Jerapah retikulata (G. reticulata)
4. Jerapah utara (G. camelopardalis), yang mencakup juga jerapah Nubian (G. c. camelopardalis) sebagai subspesiesnya.
Diharapkan, dengan makin jelasnya perbedaan spesies ini, maka upaya perlindungan terhadap populasi jerapah juga makin terarah sebab berbeda spesiesnya berbeda pula pola makanan dan adaptasi mereka terhadap lingkungannya.
cnn/radarriaunet.com
Berita Terkait
-
Revisi UU Minerba untuk Siapa?
-
KPK Tahan Tiga Bekas Pegawai KPP Pratama Terkait Pemerasan
-
KPK Kantongi Nama Legislator Penerima Pelesiran Meikarta
-
Tim Penyidik JAMPIDSUS Tangkap Mantan Pejabat MA di Bali, Sita Uang dan Emas Senilai Rp1 Triliun Lebih
-
Rusdariyanto dan H Arwin AS SH Ajak Masyarakat Menangkan Syamsuar-Alfedri
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
1. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
2. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
3. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
4. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
5. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
6. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
7. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
8. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
9. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
10. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
11. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
12. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
13. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
-
14. Diisukan Merugi, BUMD PT. SPRH Rokan Hilir Setor Dividen Rp293 Miliar ke Kas Daerah
-
15. Gubernur Riau Abdul Wahid Ajukan Permohonan Pengelolaan Kebun Sawit Eks Duta Palma ke Pemerintah Pusat
