Senin, 29 Agustus 2016|10:33:40 WIB
RADARRIAUNET.COM - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve memberi sinyal akan menaikkan bunga acuannya pada awal bulan depan.
Pertanda tersebut disampaikan oleh Gubernur The Fed Jannet Yellen dalam pidatonya di konferensi kebijakan moneter tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, Jumat malam (26/8).
Meskipun pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal kedua tahun ini, namun Yellen mengatakan, penciptaan lapangan kerja baru yang tumbuh signifikan akan dipertimbangkan dalam kebijakan suku bunga mendatang. Dia optimistis perekonomian Negeri Paman Sam akan tumbuh moderat ke depan.
"Saya percaya ruang untuk menaikkan bunga Fed menguat dalam beberapa bulan terakhir," kata Yellen dalam pidatonya seperti dikutip awak media.
Yellen mengatakan kemungkinan itu sudah semakin dekat karena The Fed setelah mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja baru dan stabilitas harga. Dia menjelaskan, kondisi daya beli masyarakat cukup solid belakangan ini meski investasi dan ekspor masih terpukul oleh penguatan dolar AS.
Namun, Yellen tidak memberikan petunjuk faktor apa saja yang masih perlu diperhatikan The Fed sebelum menaikkan bunga.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer mengatakan kenaikan suku bunga acuan bisa menguat jika data ekonomi menunjukkan prospek yang positif.
Disinggung mengenai kemungkinan hal itu dilakukan pada awal September, Fischer mengatakan, "saya pikir apa yang Chair (Yellen) katakan hari ini adalah konsisten dengan menjawab ya untuk pertanyaan Anda."
Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan pada tahun ini sangat mungkin The Fed kembali menaikan suku bunga acuan setelah sebelumnya pada Desember 2015.
Dalam sambutannya, Yellen mencatat bahwa pejabat Fed memiliki berbagai pandangan tentang tingkat bunga yang akan dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. Dia mengatakan menyiratkan probabilitas bunga di kisaran 0 persen hingga 3,75 persen pada akhir 2017.
cnn/radarriaunet.com