Selasa, 30 Agustus 2016|09:36:41 WIB
RADARRIAUNET.COM - Pemerintah memangkas anggaran belanja dalam APBN-P 2016 sebesar Rp133,8 triliun. Pemangkasan ini mencakup anggaran belanja Rp65 triliun di Kementerian/Lembaga (K/L), serta transfer ke daerah Rp68,8 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ada 15 K/L besar yang terkena pemangkasan anggaran tahun ini, salah satunya adalah Kementerian ESDM. Anggaran ESDM dipotong Rp1,65 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamudji, mengaku telah mengambil langkah untuk melakukan penghematan anggaran. Biro Keuangan Kementerian ESDM telah berhasil menginventarisasi pemotongan hingga Rp1,2 triliun dari sejumlah program.
"Kemarin kan sesuai dengan pernyataan Kemenkeu di DPR, kita termasuk kementerian yang anggarannya dipotong. Kira-kira Rp1,6 triliun. Langsung kita antisipasi, biro keuangan sudah menginventarisasi Rp1,2 triliun yang sudah terkumpul sebagai penghematan," kata Teguh saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Kata Teguh, meski ada pemangkasan, program-program strategis ESDM umumnya tidak terganggu. Strategic Petroleum Reserve (SPR) dan Cadangan Penyangga Energi (CPE) misalnya, tetap akan berjalan.
Dana Ketahanan Energi (DKE) tidak terkena pemangkasan karena tidak termasuk dalam DIPA Kementerian ESDM. DKE tidak diutak-atik oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Itu pemotongan Rp1,6 triliun dari DIPA Kementerian ESDM. Kalau DKE kan nggak di DIPA Kementerian ESDM," ucapnya.
Pemangkasan anggaran paling banyak menyasar Ditjen EBTKE dan Ditjen Migas.
"SPR, CPE nggak kena pemangkasan, itu kan di luar mekanisme APBN kita. Ada beberapa pekerjaan yang belum kontraktual di EBTKE. EBTKE sama Migas yang paling banyak," ucapnya.
dtc/fn/radarriaunet.com