Sabtu, 22 Agustus 2015|10:27:28 WIB
Jakarta (RRN) - Krisis politik dan ekonomi yang mendera Malaysia membuat Pemerintah Indonesia cukup gusar. Jika krisis negeri Jiran tersebut semakin parah, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan terkena imbasnya. Hal tersebut diakui Staf Ahli bidang Ekonomi Wakil Presiden, Sofjan Wanandi.
Ia mengatakan, agar Indonesia tak terkena imbas krisis Malaysia, maka hal utama yang harus dilakukan Pemerintah RI saat ini adalah dengan mengompakkan para menteri lewat koordinasi. Menurut mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini, dengan koordinasi maka Indonesia dapat melakukan antisipasi krisis Malaysia.
Para menteri dapat melakukan gerak cepat dan tak bentrok langkah serta kebijakan antara satu menteri dengan menteri yang lainnya. "Kita betul-betul kompak dulu semuanya. Dan itu tidak bisa lagi kita ini ribut-ribut lagi. Ini juga artinya saya harapkan koordinasinya jauh lebih baik setelah ini," ujar Sofjan ditemui di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (21/8/2015). Ia menjelaskan, krisis Malaysia bakal berimbas pada sektor ekonomi, politik, hukum, dan keamanan Indonesia.
Meski saat ini belum terasa, namun para menteri diminta mengantisipasi agar tak berdampak langsung. "Itu yang tadi sudah dibicarakan oleh Pak Luhut Pandjaitan. Dia laporkan yang terjadi dan Pak JK dengan pengetahuannya mengatakan bahwa kita ini harus koordinasikan, baik kemananannya maupun apa yang akan kita lakukan terhadap ekonominya.
Terutama mempertahankan sembilan bahan pokok dari elnino, kekeringan atau apa," imbuhnya. Sofjan mengungkapkan bahwa koordinasi para menteri merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dan diharapkan semua menteri dapat mentaati perintah dengan membangun kekompakan melalui koordinasi.
"Kita ini memang harus hati-hati sekali karena Malaysia ini teman serumpun kita, teman dekat sekali. Kalau terjadi politiknya, ekonominya susah sekali dan lebih parah dari Indonesia karena dia punya reses yang buat segalanya turun, keamanan ribut di dalam politiknya dan segala macem. Ini yang harus kita waspadain dengan kompak melalui koordinasi,"
pungkas Sofjan. (mtvn)