Jumat, 21 Agustus 2015|11:33:03 WIB
Bagan Sinembah (RRN) - Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke 70 RI tanggal 17 Agustus lalu akan menjadi momen yang takkan pernah dilupakan oleh Zakaria. Bagaimana tidak, Kepala Sekolah SMPN1, Bagan Sinembah Rohil tersebut dapat kehormatan mengunjungi Istana Negara untuk bertemu sekaligus makan malam langsung bersama Presiden RI, Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara lainnya.
Kesempatan langka itu diperoleh Zakaria berkat keberhasilannya meraih peringkat ketiga Lomba Tata Kelola Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP tingkat nasional. Atas prestasi gemilang itu, pria yang dinobatkan sebagai Duta Riau inipun tak hanya bertatap muka langsung dengan Jokowi, tapi juga telah mengharumkan nama Bumi Melayu Lancang Kuning dikancah nasional dunia pendidikan.
"Rasanya bangga bisa ketemu sama pak presiden dan menteri di Istana Negara. Pengalaman yang nggak bisa saya lupakan dapat kehormatan diundang ke Istana Negara," ujar Zakaria ketika dihubungi awak media melalui selulernya, Kamis (20/08/15).
Tak hanya bertemu dengan sang Presiden, berkat keberhasilannya tersebut, Zakaria juga dibawa berkeliling melakukan karya wisata ke Istana Bogor, Kemdikbud RI dan tempat-tempat penting lainnya.
Semua kesempatan langka itu juga didokumentasikannya agar bisa disebarkan keseluruh sekolah SMP di Riau agar dapat dijadikan contoh positif, terutama untuk mendorong seluruh sekolah melakukan tata pengelolaan dana BOS dengan baik dan tepat sasaran.
"Saya juga bawa pulang hadiah uang tunai Rp25 juta. Saya berharap, sekolah-sekolah yang lain bisa mendapatkan prestasi serupa dan membawa harum nama Riau di tingkat nasional," tegasnya.
Terpisah, Manajer BOS Provinsi Riau, Sri Petri Haryanti menuturkan, lomba tata kelola dana BOS sendiri baru dua kali diikuti oleh Provinsi Riau. Namun di tahun sebelumnya, Riau belum berhasil menjadi pemenang. Kemudian sambungnya, proses lomba tata kelola dana BOS dilakukan lebih dulu di tingkat kabupaten/kota, lalu berlanjut di tingkat provinsi dan barulah menuju tingkat nasional.
Sedangkan Indikator yang diperlombakan terdiri dari kunjungan fisitas ke sekolah oleh tim penilai. Tujuannya untuk melihat lingkungan, administrasi sekolah, data rill siswa yang nanti dicocokkan dengan Data Pokok Pendidik (Dapodik) dan lain-lain. Lalu tim akan melakukan penilaian pada sisi perencanaan pembuatan program, pelaksanaan program, laporan pertanggungjawaban dan dampak BOS bagi sekolah, khususnya siswa. "Indikator inilah yang menjadi penilaian penting untuk perwakilan sekolah yang mengikuti lomba. Kami ikut merasa bangga, perwakilan Riau bisa memberikan yang terbaik di tingkat nasional dan keluar sebagai juara ke III se Indonesia. Kami berharap prestasi ini ke depannya bisa lebih baik," tutupnya. (teu/rtc)