RADARRIAUNET.COM - Kekhawatiran akan besarnya biaya replanting (peremajaan tanaman) bagi warga pemilik lahan kelapa sawit eks transmigrasi, atas tanaman kelapa sawitnya yang sudah tidak produktif lagi akibat termakan usia, khususnya di kepenghuluan Pelita (Paket C) dan Kepenghuluan Suka Maju (Paket A) sepertinya sudah tidak ada lagi pasalnya Bank Riau Kepri bekerja sama dengan BPDKS (Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit) Riau akan mengucurkan dana untuk peremajaan tanaman kelapa sawit di wilayah tersebut di atas.
"Hari selasa semalam (16/8) di KUD Subur Makmur, sudah disosialisasikan oleh pihak Bank Riau Kepri bahwa membantu biaya replanting sebesar 60 juta untuk 2 hektar, ini menambahi kekurangan biaya replanting yang sebelumnya dihibahkan oleh BPDPKS sebesar 50 juta untuk 2 hektar, diasumsikan biaya peremajaan adalah sebesar 110 juta per dua hektar," demikian disampaikan Boimen, Pengurus KUD Subur Makmur, Kepenghuluan Suka Maju, Kecamatan Bagan Sinembah, Kamis (18/8/2016).
Disebutkan Boimen bahwa pihak Bank Riau yang hadir pada Sosialisasi yang dihadiri oleh masyarakat 2 kepenghuluan tersebut di atas adalah langsung pimpinan pusat Bank Riau Kepri, "Pak Afrial Abdullah yang hadir pada saat itu, beliau yang memberikan pemaparan, ini perdana di Riau, Bank Riau yang membantu kredit pertama kalinya untuk peremajaan tanaman kelapa sawit kepada petani eks. Trans, dan ini perdana juga BPDKS mengucurkan dana Hibah untuk replanting kepada petani di eks. Transmigrasi," ujarnya.
Lanjut Boimen, sedangkan yang secara teknis melakukan replanting (peremajaan) nantinya adalah pihak PPKS Marihat bekerja sama dengan Gapoktan. "Jadi pembiayaannya dari Bank Riau yang mengerjakan dari PPKS, dari mulai penumbangan hingga tanaman umur 3 tahun adalah tanggung jawab pihak PPKS, baru setelah 3 tahun diserahkan kepada masing-masing petani untuk dikelola, "ujar Boimen. Lebih jauh mengenai pembayaran cicilan atas kredit yang telah dikucurkan Bank Riau Kepri tersebut kata Boimen rentang waktunya cukup lama.
"Setelah tanaman berumur 3 tahun baru mulai dicicil hingga tanaman berumur 8 tahun, jadi sekitar 5 tahun masa ngangsur pinjaman yang dari Bank Riau, itu dengan bunga menurun, dan besaran cicilan yang akan dipotong nantinya adalah sebesar 40 persen dari hasil setiap panen, " tandasnya.
Rusdy/radarriaunet.com