SPBU di Duri Tak Lagi Sediakan Premium, Konsumen Dialihkan Gunakan Pertalite
SPBU di Duri kini tidak lagi menyediakan premium, masyarakat dialihkan menggunakan pertalite. grc

SPBU di Duri Tak Lagi Sediakan Premium, Konsumen Dialihkan Gunakan Pertalite

Selasa, 16 Agustus 2016|10:20:37 WIB




RADARRIAUNET.COM - Nampaknya bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, Pertalite memang bakal menggusur Premium di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
 
Pantauan awak media pada SPBU di Jalan Jendral Sudirman, tidak ada lagi BBM jenis premium. Bahkan petugasnya juga membenarkan sudah tidak lagi menjual premium karena sudah dialihkan ke Pertalite yang harganya dibaderol Rp 7.300 perliter.
 
Apakah ini ada kaitannya dengan keinginan Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang menginginkan agar pertamina tak lagi menjual produk premium, belum ada pihak terkait yang dapat menjawabnya.
 
Aman, salah satu pengelola SPBU di Duri saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, sedang tidak aktif. Begitu juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis, melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Raja Arlingga juga tidak dapat dihubungi.
 
Namun, pro dan kontra masyarakat akan peralihan premium ke pertalite ini sudah mencuat kemana-mana. Bahkan warga rela mencari SPBU yang jauh di luar wilayah Duri untuk mendapatkan premium. Padahal harga pertalite di SBPU dengan premium eceran yang biasa dibeli warga tidak beda jauh. Bahkan harga premium eceran lebih tinggi.
 
"Jika di SPBU saja harganya sudah Rp7.300, di ecerannya berapa pula nanti tu. Premium aja eceran sudah Rp8.000 perliter. Disaat ekonomi sulit begini, pemerintah malah menjalankan kebijakan baru yang menyulitkan masyarakat menengah kebawah, dalam memenuhi kebutuhan BBM," kata Sony kepada awak media, Minggu (14/8/2016)
 
Namun sebagian lagi masyarakat mengaku senang jika pertalite ketersedian tidak terputus. Sebab biasanya sulit mencari pertalite di SPBU Duri. "Tujuannya dialihkan kan bagus, pertama untuk menyelamatkan lingkungan, dan yang kedua adalah untuk membantu membangkitkan gairah ekonomi di Indonesia yang sudah anjlok saat ini. Sebab pertalite bukan BBM subsidi," terang Akbar, karyawan swasta lainnya. 
 
 
teu/grc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE