Kamis, 20 Agustus 2015|12:59:08 WIB
SELATPANJANG (RRN) - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Edy Kusdarwanto terus melakukan gebrakan, kali ini untuk mengatasi masalah sampah kota dan kesembrawutan pasar Pj. Bupati menggelar rapat kecil dikediamannya bersama SKPD terkait diharapkan melalui program dan aksi cepat dari tiap SKPD tercibta kebersihan dan keharmonisan kota, Selatpanjang, Selasa (18/8).
Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Dinas PU Meranti Ardhani, Sekretaris Dinas Perindag Rokhaizal, Kepala Dinas Pasar Joko Surianto, Kepala Satpol PP Janefi Miza, dan Bagian Humas Sekdakab. Meranti.
Ditegaskan Bupati masalah kebersihan dan keindahan kota perlu mendapat perhatian serius, lokasi yang mendapat sorotan Bupati yakni kawasan Pelabuhan Tj. Harapan khususnya diruas jalan mulai dari lapangan olahraga masuk pelabuhan Tj. Harapan dan belakang Pembangkit PLN terlihat sampah berserakan serta genangan air. Dan yang tak kalah penting kemacetan dan kesembrawutan jalan disekitar Pasar Sungai Juling.
Dikatakan Bupati kawasan Pelabuhan Tj. Harapan merupakan beranda terdepan dan wajah Meranti yang harus terlihat bersih dan indah. "Saya melihat Tj. Harapan merupakan pusat arus kedatangan tamu di Kabupaten Meranti jangan sampai meninggalkan kesan yang tak baik," ujarnya.
Bupati sendiri telah meminta Camat dan SKPD terkait untuk membenahi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah dilokasi tersebut, namun jika upaya itu tidak berhasil dalam waktu dua minggu, Bupati berencana akan menggelar Gotong Royong masal untuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
"Mungkin saja masyarakat tidak tahu, saya ingin budaya hidup bersih mengakar dihati masyarakat yang diawali dari keluarga," jelas Pj. Bupati.
Diakui Bupati dari hasil pantauannya secara diam-diam melihat geliat kehidupan diseputaran pasar, dirinya mengaku senang melihat geliat ekonomi, namun sayangnya masih tampak kesembrawutan lalu lintas akibat parkir yang tidak tertata baik dan banyaknya pedagang yang menggunakan ruas jalan.
Menurut Bupati masalah itu perlu mendapat perhatian dari Dinas Pasar dan terkait lainnya agar kedepan terlihat lebih rapi. Sebagai solusi perlu dibuat ruang parkir dan pendekatan secara persuasif kepada pedagang yang terbiasa menggunakan ruas jalan untuk berdagang.
"Ketika saya masuk ke pasar geliat ekonomi lebih dari cukup, hanya saja perlu perhatian agar tampak rapi. Di pasar ikan parkir tidak beraturan akibatnya badan jalan penuh sehingga terjadi macet," Aku Pj. Bupati yang menekankan hidup tertip diperlukan dalam rangka mencibtakan keamanan dan kenyamanan bersama.
Dalam menertibkan pasar Bupati menyadari potensi konflik cukup besar untuk itu ia meminta Dinas Pasar, Satpol PP, Perindag dan terkait lainnya melakukan pendekatan kultural agar masyarkat dapat paham dan bisa menerima.
"Mari libatkan masyarakat melihat dan mengkomunikasikan semua masalah yang berkembang sehingga kebijakan yang diambil dapat diterima," ujar Bupati.
Menyikapi keinginan Bupati tersebut, Kadis PU Ardhani menjelaskan pihaknya Kadis PU tengah berupaya mengatur Trafic Flow disekitar pasar mulai dari mengaspal jalan, melebarkan gorong-gorong hanya saja program PU agak terkendala akibat terjadinya pemotongan anggaran. Ia juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk pengaturan lalu lintas kendaraan khususnya di jam sibuk antara pukul 12.00-14.00 Wib.
Selain itu juga berkoordinasi dengan Satpol PP Dalam menertipkan ruas badan jalan yang acapkali digunakan sebagai tempat berdagang. Khusus masalah sampah diakui Ardhani Tempat Penampungan Sementara (TPS) sudah menjadi TPA oleh masyarakat, Pemda sendiri berencana akan memaksimalkan TPA Gogok dengan membuat Sanitary Landfield dilahan seluas 20 Ha namun tentu saja butuh dukungan dana yang saat ini sedang diupayakan dari APBN.
Kakansatpol PP mengaku siap berkoordinasi dengan dinas terkait dalam upaya mendibtakan kebersihan dan keteraturan kota. "Kami siap bekerjasama dengan Dinas Pasar, namun yang menjadi kendala untuk penertiban kita belum memiliki Perda," aku Janefi dimana Perda tersebut masih dalam tahap pembahasan di Legislatif.
Sekretaris Disperindag Rokhaizal mengaku pihaknya tengah menunggu dana dari APBD Provinsi untuk pembenahan drainase dan penimbunan jalan didepan pasar, disbuah lahan kosong milik Pemda direncsnakan akan dibangun pelabuhan bongkar muat yang dikelola langsung oleh Pemda yang diprediksi akan menghabiskan dana 15 Miliar rupiah. Sementara untuk membersihkan sampah Disperindag Meranti tengah mengusulkan bantuan 70 buah gerobak yang dapat dipergunakan untuk mengangkut sampah.
Kadis Pasar Joko Surianto juga merespon keinginan Pj. Bupati Edy Kusdarwanto yang mengaku sudah melakukan terobosan mulai dari pengcekan sampah disekeliling kota hingga menugaskan petugas kebersihan dilokasi yang diangap perlu pembersihan. Pihaknya juga berencana menyiapkan TPA akhir di Kampung Balak namun masih terkendala infrastruktur jalan yang rusak sepanjang 23 KM. "Jika jalan ini bagus maka sampah dari TPA Gogok akan mudah dibawa kelokasi TPA akhir di Kampung Balak," ujarnya.
Usai mendengarkan program masing-masing SKPD tersebut, Pj. Bupati Edy Kusdarwanto meberikan waktu 2 minggu kepada SKPD untuk menjalankan program dan terobosannya. "Saya beri waktu dua minggu untuk melaksanakan program, bersama kita bisa," ujar Bupati mengakhiri. (rls/hms)