RADARRIAUNET.COM - Anggota DPRD Bengkalis dari Dapil Mandau, Safrana Fizar ST Selasa (2/8) mengaku mendapat beberapa laporan dan keluhan terkait kelangkaan cairan infus di Kota Duri Kecamatan Mandau. Akibat hal itu, sejumlah bidan, dokter praktek, maupun klinik swasta di kota ini mengeluh.
“Cukup banyak keluhan dan laporan yang saya terima baik dari bidan maupun dokter praktek swasta. Termasuk dari istri saya yang juga berprofesi sebagai bidan. Menurut mereka, dalam dua bulan belakangan, cairan infus yang biasa mereka gunakan untuk pasien dalam keadaan kosong. Apakah di RSUD Mandau juga kosong, saya tidak tahu persis,” kata Safrana.
Kalau pun ada cairan infus lain di apotik, menurut laporan yang diterima Safrana, harganya jauh lebih mahal dibanding cairan infus yang sudah biasa mereka pakai. “Cairan infus biasa lebih murah. Tapi stoknya kosong di Duri. Infus lain harganya empat kali lipat lebih mahal. Tentu saja ini patut dikeluhkan dan dipertanyakan. Kok bisa sampai kosong. Ada apa?” paparnya.
Apotik Jaya Farma di Jalan Jenderal Sudirman Duri yang menjadi tempat kebanyakan bidan dan klinik swasta membeli cairan infus pun mengakui stok infus yang biasa dipakai memang tidak ada lagi stoknya. “Memang sejak sebelum puasa dulu, cairan infus tersebut tidak masuk lagi. Kami tidak tahu apa sebabnya,” kata seorang karyawan apotik Jaya Farma yang tidak mau disebut namanya, Selasa (2/8).
Karena cairan infus merupakan salah satu kebutuhan pokok di fasilitas perobatan, Safrana minta pihak terkait maupun produsen bisa memberi penjelasan agar tidak terjadi kebingungan atau praduga macam-macam di tengah masyarakat. Terkait masalah ini, pihak terkait seperti Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kecamatan Mandau, Hj Betty Sanusi dihubungi ke hanphonenya 08126803xxx tidak diangkat.
teu/rpg/radarriaunet.com