RADARRIAUNET.COM - Sebagai wujud dari komitmen Dirut Bank Riau Kepri Irvandi Gustari, dalam mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme manajemen, dan SDM perusahaan BUMD Riau ini, untuk kesekian kalinya, Irvan terus membenahi BRK dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjawab berbagai tantangan bisnis perbankan di era globalisasi, dan mampu berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah bersama bank-bank lain yang berskala nasional dan internasional.
Dalam acara ini BRK mengundang seluruh Dirut BUMD provinsi Riau agar pihak BUMD lain yang ada di Riau juga dapat menyadari bahwa apa yang terjadi pada internal manajemen perusahaan, bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dapat bangkit dan berjaya sebagaimana mestinya, jika saja para direktur dan dewan komisaris bersedia cooling down dan merubah mindset serta culture yang selama ini dirasa menghambat dan menjadi kendala dalam pengelolaan perusahaan.
Dalam sambutan pembukaan acara seminar yang berskala nasional ini, Dirut Bank Riau Kepri, menegaskan kepada seluruh peserta, bahwa dalam era persaingan globalisasi adalah bagian yg tidak dapat dihindari. Menurutnya hanya ada dua pilihan, yaitu mengikuti arus perubahan atau menjadi korban perubahan itu, " katanya.
Sementara mewakili gubri, dalam pembacaan teks pidato sambutannya, Masperi mengatakan, menurutnya Bank Riau Kepri akan mencoba bagaimana meingimplementasikan sistem rekrutmen SDM yang handal. Untuk menciptakan human resource yang mumpuni. Kalau di pemerintahan disebut Good Goverment, sambungnya.
Dia mengimbau kepada seluruh peserta agar dapat menerima seluruh paparan dari para narasumber. Dia menyampaikan, bahwa di Riau saat ini ada 3 proyek besar yang berskala nasional, di antaranya proyek jalan tol, kereta api, dan listrik.
Hal itu sudah menjadi tuntutan provinsi Riau, mengingat produksi sektor minyak saat ini sudah tidak menjadi unggulan dan menarik lagi. Untuk itu saatnya Riau melihat sektor sektor potensial lainnya, seperti sektor bio industri dan pariwisata yang sangat menjanjikan jika dikelola dengan maksimal, "ujarnya.
Dalam pemaparan narasumber yang sengaja didatangkan dari ibu kota, Prof. Dr. Bomer Pasaribu banyak menyoroti mengenai pentingnya meningkatkan sistem perekonomian Riau dan pelayanan perbankan yang berorientasi pada pemberdayaan koperasi dan trust. Dicontohkannya, bahwa di Denmark yang merupakan negara yang maju dan telah memiliki tingkat happiness ekonomi yang cukup tinggi.
"Denmark adalah negara yang secara ekonomi sudah mencapai pada taraf Happiness. Mereka selalu menjaga budaya usaha dengan orientasi pada sistem koperasi, sekalipun negara itu tidak punya menteri koperasi," katanya.
"Indonesia sejauh ini masih bermasalah dengan distrust. Banyak masyarakat atau investor yang masih takut dan tidak percaya untuk berinvestasi di Indonesia, karena masih kurangnya tingkat kepercayaan, " katanya.
Menurut Bomer Pasaribu, negara yang paling bahagia secara ekonomi adalah Denmark. Sebentar Indonesia merosot, dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
Menurut Bomer, tahun tahun ini merupakan kesempatan emas. Menurutnya sektor industri bio industri yang bersumber dari sektor pertanian menjadi komoditas penting di era ini, " Katanya.
Riau memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Dari segi lokasi sangat strategis. Seperti keberadaan laut yang sangat sibuk dan luas, bahkan menurutnya Jakarta saja pun tidak memiliki sedemikian, " Katanya.
Menurutnya Riau unggul dalam hal bio industri. Karena hingga saat ini Riau telah berhasil men-suply kebutuhan CPO dunia sebanyak 70%.
Menurut Bomer lagi, Riau perlu memperhatikan secara khusus menyangkut CPO. "Sudah saatnya Riau melakukan action untuk mengolah turunan CPO menjadi kebutuhan lain. Riau menurutnya perlu mengkaji dengan mendatangkan pakar dibidang CPO. Namun diingatkan, sebaiknya jangan mendatangkan pakar dari Singapura, atau Malaysia, karena mereka tidak akan mau kehilangan nilai tambah dari hal itu," katanya.
Namun ia mengimbau supaya didatangkan dari Denmark saja. Dan pada saat yang sama ia menyatakan kesiapannya untuk mempromosikan Riau ke negara Denmark. Ia mengakui, tahun yang lalu sudah berhasil mendatangkan 100 investor dari Denmark ke Indonesia, sebutnya kepada reporter Harian Radar Riau, Rabu (20/7/16).
Feri Sibarani/radarriaunet.com