AirAsia Jajaki Peluang Dual Listing di Bursa Saham Hong Kong
Pendiri sekaligus CEO AirAsia, Tony Fernandes. cnn

AirAsia Jajaki Peluang Dual Listing di Bursa Saham Hong Kong

Senin, 11 Juli 2016|09:51:11 WIB




RADARRIAUNET.COM - AirAsia sedang mempelajari peluang untuk mencatatkan saham ganda (dual listing) di bursa Hong Kong sejalan dengan rencana perseroan mendirikan perusahaan patungan di China guna mencapai ambisinya menjadi pemain utama di bisnis penerbangan murah di Asia.
 
Maskapai yang berbasis di Malaysia itu secara bersamaan tengah berupaya memperbanyak pesawat guna memenuhi permintaan yang kuat di Asia Utara dan di wilayah lain. Strategis bisnis AirAsia ini mengemuka pada pameran kedirgantaraan Farnborough Airshow di Inggris. 
 
Kelompok maskapai penerbangan murah terbesar di Asia ini ingin menggandeng BUMN China untuk mendukung ekspansi bisnisnya dalam melayani penerbangan dari kota-kota sekunder dan tersier yang permintaannya tumbuh pesat. 
 
Pendiri sekaligus CEO AirAsia, Tony Fernandes dalam akun Twitter-nya mengungkap potensi dual listing perusahaannya tanpa menyebut lokasi. Ia juga mengisyaratkan rencana penambahan pesawat baru.
 
"Mencari tambahan (pendapatan) lebih besar, memperbesar kapasitas dan kemungkinan dual listing," katanya.
 
Terkait rencana itu, sumber Reuters menyebutkan, AirAsia tengah mendekati bank-bank China dan pemegang saham potensial, termasuk China Everbright Bank. 
 
China merupakan pasar penerbangan dengan pertumbuhan terpesat di dunia meski ekonominya melambat belakangan ini. Hal ini yang menjadi pertimbangan AirAsia untuk melebarkan sayap bisnisnya ke Negeri Tirai Bambu menyusul kebangkitan bisnisnya berkat kejatuhan harga minyak mentah dunia. 
 
Harga saham AirAsia sempat turun tajam pada 2015 menyusul laporan keuangan negatifnya. Namun sejak saat itu, saham maskapai merah itu mengalami rally tajam.
 
Mencatatakan saham di bursa Hong Kong dinilai bisa membantu untuk meningkatkan profil AirAsia dan menjadi peluang untuk meningkatkan modal perseroan. 
 
Saat melaporkan laba kuartalan perseroan yang melonjak enam kali lipat pada Mei lalu, Tony Fernandes mengatakan, permintaan penerbangan dari wisatawan China telah pulih. Maskapainya juga melihat permintaan yang meningkat di pasar potensial lainnya, seperti Korea dan Jepang.
 
Pada pertengahan Juni lalu, mantan eksekutif senior AirAsia Kathleen Tan, diberikan kepercayaan oleh Tony Fernandes untuk memimpin operasi bisnisnya di Asia Utara. Ia juga diberikan tanggung jawab untuk membangun pasar penerbangan di China, Hong Kong, Macau, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.
 
Meskipun China memberikan kontribusi hampir 40 persen dari pendapatan AirAsia Group, tetapi Fernandes melihat masih banyak peluang bisnis yang bisa dikembangkan di Asia Utara. 
 
AirAsia tercatat telah membentuk perusahaan patungan di Jepang yang diharapkan mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini. Sumber Reuters lainnya menyebutkan, tujuan jangka panjang AirAsia lainnya adalah memiliki usaha patungan di Hong Kong atau China. 
 
Tujuannya, kata sumber yang dekat dengan manajemen AirAsia itu, guna mengembangkan penerbangan jarak pendek dan jarak jauh untuk menghubungkan penumpang Asia Utara ke Asia Tenggara dan Australia.
 
AirAsia saat ini telah mengoperasikan lebih dari 220 penerbangan setiap hari ke dan dari Kuala Lumpur, menghubungkan ke lebih dari 100 tujuan di 24 negara.
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE