RADARRIAUNET.COM - Merapatnya Partai Golongan Karya (Golkar) ke pemerintah membuat isu reshuflle kabinet kembali mencuat. Diam-diam, partai Golkar rupanya sudah menyiapkan kadernya buat diusulkan menjadi menteri di kabinet Joko Widodo-Jussuf Kalla.
"Kalau ada isu reshuffle dan Bapak Presiden menghendaki akan memberikan kesempatan dan memercayakan pada kader partai Golkar, kami sudah menyiapkan," kata Ketua Bidang Pakar DPP partai Golkar Agung Laksono di kediamannya, Jalan Cipinang Cempedak II, jakarta Timur, Minggu (12/6/2016).
Namun, Agung masih menutup rapat nama-nama kader Golkar yang bakal diusulkan jadi pembantu presiden. Termasuk santernya nama Idrus Marham yang disebut jadi salah satu nama yang disiapkan Golkar buat jadi Menteri.
"Saya belum bisa menyebutkan nama-nama itu, kami sudah menyiapkan sejumlah nama, kalau (diminta) satu kader, siap, dua kader siap, lebih pun siap," ujar dia.
Tapi, Agung memastikan hingga saat ini belum ada permintaan secara resmi terkait reshuflle. Partai berlambang beringin itu menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Presiden Joko Widodo.
"Reshuffle tidaknya itu kan kewenangan beliau (Presiden)," imbuh Agung.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung tentang perombakan kabinet atau reshuffle saat menghadiri peringatan tiga tahun wafatnya Taufiq Kiemas. Namun, ucapan Jokowi tersebut dianggap hanya candaan untuk menanggapi guyonan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sempat melontarkan candaan terkait pemerintahan Jokowi dalam tausiyah peringatan seribu hari meninggalnya Taufiq Kiemas.
Said menyatakan dua lembaga Islam ada dalam satu acara, namun tak ada di kabinet kerja. Ketika Said menyatakan itu, ternyata Presiden Joko Widodo mendengar hal tersebut.
Mendapat kesempatan memberi sambutan, Presiden ke-7 RI itu menyambut candaan Said. "Saya mau klarifikasi mengenai Menteri NU. Tadi diam-diam saya hitung ada enam (yang disebut Aqil). Jadi NU ada, Muhammadiyah karena Dr Haedar Nasir (Ketua Umum Muhammadiyah) tidak tanya, saya tidak menghitung," kata Jokowi
Mendengar celotehan Said, Jokowi menjadi ingat isu yang belakangan sedang hangat. "Saya jadi ingat reshuffle kalau begini," kelakar Jokowi.
ren/mtvn/radarriaunet.com