RADARRIAUNET.COM - Sikap tegas Bupati Kuansing Mursini terhadap penolakan soal rencana pengadaan mobil dinas untuk Bupati dan Wakil Bupati Kuansing senilai Rp 4 miliar mendapatkan respon yang beragam dari masyarakat Kuansing. Banyak diantara masyarakat menilai, sikap Bupati H Mursini dan wakilnya H Halim merupakan sikap pemimpin yang dicari-cari oleh masyarakat Kuansing selama ini.
Berikut tanggapan masyarakat Kuansing terhadap rencana pengadaan mobil dinas yang bernilai miliaran rupiah itu untuk Bupati dan Wakil Bupati Kuansing.
Menurut salah seorang pengusaha asal Kuansing yang bermukim di Kota Pekanbaru Arman Lingga Wisnu berpendapat, jika dirinya sangat setuju dengan penolakan yang dilakukan oleh Bupati Kuansing itu. Solusinya kata Arman, jika mau dianggarkan cukup belikan saja mobil yang sesuai dengan permintaan bupati tersebut yakni sekelas Kijang Inova. "Sisa anggarannya bisa dipakai untuk keperluan lain yang sangat diperlukan," ujar Arman.
Menurut dia, tolak ukur keberhasilan dan privilage suatu daerah atau bupati janganlah diukur dari mobilnya yang mahal dan rumahnya yang mewah. Akan tetapi kata dia, kedepan keberhasilan kepala daerah sebaiknya mulailah diukur dari sejauh mana pemimpin itu bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya dengan memanfaatkan segala potensi yang ada didaerah tersebut. "Sangat tidak bijak dan kurang relevan lagi rasanya jika mobil mewah bernilai miliaran rupiah adalah untuk menjaga kelancaran tugas bupati, padahal hampir seluruh daerah di Kuansing sudah bisa dilalui oleh hampir semua jenis mobil," ungkap Arman.
Senada, warga lainya M Rizal berpendapat, pengadaan mobil dinas sejenis Kijang Inova seperti yang diminta Bupati Mursini sudah cocok dan dinilai pantas. "Saya setuju dengan pak bupati, belikan saja mobil sekelas Kijang Inova. Selain harga tidak sampai miliaran rupiah, mobil tersebut juga pantas dipergunakan. Sementara sisa uangnya bisa dipergunakan untuk mempercantik objek wisata, sesuai dengan harapan yang disampaikan oleh Gubernur Riau saat berpidato pada acara Sertijab Bupati Kuansing kemarin.
Sementara tanggapan berbeda disampaikan oleh Putra. Kata Putra, perjalanan dinas seorang bupati itu tidak hanya khususnya diwilayah Kuansing atau diwilayah Riau saja, terkadang ada acara di Provinsi Jambi dan wilayah Sumatera Selatan. "Jika bupati memakai mobil sekelas Kijang Inova diyakini tidak akan bisa mengejar waktu. Alangkah kasian kita melihat kepala daerah kita, sementara rute pesawat tidak ada kewilayah tersebut," urai Putra.
Selain itu kata Putra, harus juga ada sedikit pembeda antara kenderaan dinas jabatan eselon II b, II a, dan kepala/wakil kepala daerah. "Sebab, dimana-mana daerah juga seperti itu," kata dia.
Tanggapan lainya, Zainal Arifin mengatakan, seharusnya tidak perlu dibelikan mobil dinas yang baru lagi untuk bupati dan wakil bupati Kuansing yang sekarang, kata dia, cukup Pemda Kuansing melakukan penarikan Mobdin yang dipakai oleh mantan bupati Sukarmis. Sebab, Zainal menilai, mobil lexus yang dipakai oleh mantan bupati Sukarmis masih bagus dan layak dipergunakan oleh bupati sekarang ini.
Sementara menurut Mona warga Hulu Kuantan menilai, pengadaan mobdin baru untuk bupati dan wakil bupati dipandang perlu dilakukan. Sebab, hingga saat ini, Bupati Sukarmis dan Wakil Bupati Halim belum memiliki kenderaan dinas sebagai penunjang kinerjanya. Namun kata dia, pemda harus bisa menyesuaikan mobil yang dibeli dengan kondisi daerah, selain itu harganya tidak terlalu fantastis seperti rencana Pemda senilai Rp4 miliar itu. "Misal Fortuner harga satu unitnya berkisar 500 juta rupiah, jika dibeli dua unit baru Satu milair rupiah, maka terjadi penghematan tiga miliar rupiah. Dana tiga miliar rupiah ini bisa digunakan untuk membangun Inprastruktur di sejumlah objek wisata yang ada di Kuansing," kata Mona.
Mona mengharapkan pemimpin Kuansing yang sekarang ini harus bisa merubah stigma buruk yang dilakukan oleh penguasa sebelumnya. "Hidup berpoya-poya dengan membuang-buang anggaran untuk hal-hal yang kurang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat, itu merupakan cara-cara yang akan melukai hati masyarakat," harapnya.
Sekedar diketahui, sehari menjalankan tugas sebagai kepala daerah, Bupati Kuansing Mursini dilapori staf soal rencana pembelian mobil dinas untuknya dan wakil senilai Rp4 miliar. Mendengar rencana itu, Bupati Mursini menolak dan minta yang murah saja. Kata Mursini, lebih baik uang sebanyak itu dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurut informasi, penganggaran mobil dinas senilai Rp4 miliar itu dilakukan pada masa pemerintahan Bupati Sukarmis tempo hari.
teu/rtc/radarriaunet.com