RADARRIAUNET.COM - PT Bank Permata Tbk menyalurkan kredit sebesar Rp123 triliun pada kuartal pertama ini. Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pencapaian perseroan tercatat turun enam persen.
Ini merupakan dampak lanjutan yang dirasakan perseroan dari perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun lalu. Akhir 2015, kredit perseroan turun tipis sekitar 2,99 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Mengingat kondisi perekonomian yang terus menurun secara keseluruhan, kami mengalami tekanan portofolio yang signifikan, terutama sejak semester kedua tahun lalu," tutur Roy Arfandy, Direktur Utama Bank Permata, Selasa (26/4).
Beruntung, meski kreditnya tumbuh negatif, kelompok usaha PT Astra International ini masih membukukan peningkatan pada marjin bunga bersihnya. Yakni, dari 3,58 persen di kuartal I 2015 menjadi 3,94 persen pada periode yang sama tahun ini.
Menurut Sandeep Jain, Direktur Keuangan Bank Permata, peningkatan marjin bunga bersih atau juga dikenal sebagai net interest margin/NIM karena keberhasilan perseroan menjaga komposisi dana murahnya dan memangkas pertumbuhan dana mahal.
Melihat laporan keuangan yang dipublikasikan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan mencapai Rp1774,44 triliun per 31 Maret 2016, terdiri dari giro Rp26,18 triliun, tabungan 19,93 triliun dan deposito sebesar Rp79,37 triliun.
"Kami berhasil mengurangi deposito berbiaya mahal sejalan dengan penurunan kredit demi mengelola LDR (loan to deposit ratio). Di saat yang sama, kami memperbaiki struktur pendanaan dengan meningkatkan basis casa. Rasio casa menjadi 38 persen atau naik dibandingkan 34 persen pada kuartal I 2015," imbuh Sandeep.
nesta/ cnn/ h24/ alex