Rabu, 13 Maret 2019|16:06:04 WIB
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pembangunan Tol Banda Aceh -Sigli mulai berjalan sejak tiga bulan lalu. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan walau baru berjalan tiga bulan, pembangunan tol sepanjang 72,82 kilometer tersebut mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Terbukti, walau baru dimulai, proses pembebasan lahan tol dengan panjang 21,83 kilometer sudah berhasil dibebaskan. Total pembebasan lahan tersebut sudah mencapai 29,18 dari target.
"Progresnya menurut saya progresif dan terbilang cukup cepat. Pembangunannya baru dimulai sekitar toga bulan lalu, saat ini sudah bisa land clearing. Melihat lahan yang dibebaskan merupakan tanah warga saya kira progresnya sangat cepat sekali," kata Menteri Basuki seperti dikutip dari website Kementerian PUPR, seperti sitat CNN Indonesia, Rabu (13/3/2019).
Direktur Operasi III PT Hutama Karya Sugeng Rochadi mengatakan kesuksesan dalam percepatan pembebasan lahan ruas tol tersebut merupakan kolaborasi dari kerja sama masyarakat, pemerintah pusat, dan daerah.
"Animo masyarakat untuk membantu pengadaan lahan sangat besar, sehingga proyek jalan tol ini dapat berjalan dengan baik dan kami harap di akhir tahun 2019ini pembangunan seksi 4 gate to gate bisa selesai," ujarnya.
Tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas Tol Trans Sumatera yang menjadi proyek strategis nasional. Total investasi untuk pembangunan ruas tol Sigli - Banda Aceh ini diperkirakan sebesar Rp 12,35 Triliun.
Tol ini nantinya akan terbagi dalam enam seksi, yakni; Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum (25,2 km), Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,1 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14,7 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (7,7 km), dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam (5 km).
Keberadaan tol diharapkan akan memangkas jarak dan waktu tempuh dari Banda Aceh ke Sigli dari yang awalnya sekitar 2-3 jam menjadi 1 jam perjalanan.
RRN/CNNI