Apresiasi Diri Sendiri dengan Buku Mewarnai
Ilustrasi. BakiBG/Thinkstock

Apresiasi Diri Sendiri dengan Buku Mewarnai

Sabtu, 16 April 2016|17:06:55 WIB




RADARRIAUNET.COM - Meski memiliki fungsi lain sebagai sebuah terapi ataupun pengujian karakter seseorang, dalam psikologi, aktivitas mewarnai sebenarnya juga dapat dimaknai sebagai upaya apresiasi terhadap diri sendiri. Kegiatan ini dianggap psikolog minim dampak negatif.
 
"Karena terapi mewarnai ini berbasis seni, sehingga bersifat lembut. Dampaknya tidak kencang dan minim. Beda halnya bila dibandingkan dengan hipnoterapi yang lebih besar efeknya," kata Dosen dan Praktisi Psikologi Universitas Atma Jaya, Vierra Adella, beberapa waktu lalu.
 
"Terapi dengan mewarnai buku gambar ini sifatnya relaksasi, tidak ada paksaan. Proyektif atau menggambarkan kondisi seseorang, dan banyak orang nyaman melakukan ini," ujarnya.
 
Kegiatan mewarnai buku gambar untuk orang dewasa yang mulai tren di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir juga dianggap Vierra tidak memiliki risiko konflik dengan seseorang.
 
Bila dibandingkan dengan terapi lain yang menganjurkan seseorang mengatakan hal yang tak ia suka pada diri orang lain langsung kepada objek, tes warna ini memungkinkan seseorang tetap dapat menumpahkan ketidaksukaanya tanpa harus berhadapan dengan objek secara langsung.
 
"Kalau saya tidak suka dengan seseorang kemudian saya melakukan sesuatu seperti mencorat-coret gambar orang tersebut. Maka risiko orang itu marah akan sangat kecil. Karena saya tidak mencorat-coret muka dia langsung, hanya melalui perantara kertas bergambar," kata Vierra.
 
Kegiatan mewarnai ini pun dapat membuat mood seseorang naik ketika tengah berada dalam kondisi yang menyebalkan, seperti pada saat menunggu. Dengan mewarnai, kegiatan menunggu menjadi tidak terlalu berat dan dapat memberikan efek psikologis yang baik bagi orang yang melakukan. Namun, Vierra memberikan catatan penting terhadap kegiatan mewarnai ini. 
 
"Terapi ini tidak akan sampai mengganggu kepribadian seseorang. Kegiatan ini pun akan serasa mengganggu hanya pada orang yang menolak, atau tidak tuntas mengerjakannya sehingga tidak mendapatkan efek optimal," katanya.
 
"Efek terapi baru akan terasa nyaman ketika sudah jadi karya tersebut," ujar Vierra. "Salah satunya, adalah rasa puas akan karya sendiri, dan ini sebenarnya adalah bentuk apresiasi untuk diri sendiri."
 
CNN/ ALEX






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE