RADARRIAUNET.COM - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyatakan siap membantu pemerintah negara manapun yang warganya diduga menggelapkan pajak dan tercatat masuk dokumen Panama Papers.
Kim menilai, praktik penggelapan pajak dengan menempatkan kekayaan di negara tax haven harus diberantas karena bakal berdampak negatif kepada program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan bersama yang didorong oleh Bank Dunia.
“Kami akan sangat terlibat dalam mengatasi masalah ini, antara lain melalui program Stolen Asset Recovery (STAR). Grup Bank Dunia siap bekerja sama dengan pemimpin-pemimpin negara berkembang untuk melacak aliran finansial tersembunyi ini,” kata Kim dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (15/4).
Ia menjelaskan, ada korelasi yang erat antara praktik penggelapan pajak dengan upaya pemerintahan negara-negara berkembang dalam mengentaskan kemiskinan. Pasalnya, pajak yang seharusnya dibayarkan kepada negara tersebut tidak bisa digunakan pemerintah untuk membiayai program untuk membantu masyarakat banyak.
"Bila Anda berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrim, maka penghindaran pajak, pembayaran, pengambilan aset keluar dari negara, semua hal ini sangat, sangat merusak," ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa dunia semakin lama semakin transparan dan berbagai pemimpin negara berkembang telah menyatakan perang terhadap praktik penggelapan pajak, guna memastikan pembayaran pajak yang adil sehingga bisa digunakan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berjanji segera mengumumkan hasil kajian pemerintah terkait informasi nama-nama orang Indonesia dalam dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca asal Panama.
ALEX HAREFA/ CNN