Tuntutan Pengunjuk Rasa kepada Chevron di Tapung
Seorang orator dari Front Masyarakat Tapung Berdaulat berorasi di atas mobil menggunakan pengeras suara dalam aksi unjuk rasa di Simpang Petapahan, Tapung, Selasa (22/3/2016). TPC

Tuntutan Pengunjuk Rasa kepada Chevron di Tapung

Rabu, 23 Maret 2016|22:07:55 WIB




BANGKINANG (RRN) - Pengunjuk rasa yang mengatasnamakan dirinya dari Front Masyarakat Tapung Berdaulat menyampaikan dua tuntutan utama kepada PT Chevron Pasific Indonesia dalam aksinya, Selasa (22/3/2016). 
 
Mereka kecewa minimnya kontribusi Chevron untuk kesejahteraan masyarakat Tapung.
 
Jasa Muhammad Irawan selaku Koordinator Lapangan dalam aksi itu, mengungkapkan, Chevron menyedot ribuan barel minyak dari bumi Tapung tanpa henti. Selain itu, pipa-pipa minyak tebentang panjang di wilayah Tapung. Namun masyarakat tidak sejahtera.
 
"Tak ubahnya seperti penonton yang hanya melihat saja. Rakyat tidak merasakan manfaatnya," seru Jasa membacakan pernyataan sikapnya.
 
Menurut Jasa, Undang-undang telah mengamanatkan kesejahteraan rakyat di sekitar lokasi operasional perusahaan. Namun, tegas dia, hal itu tidak diindahkan. Dikatakan, masyarakat masih sulit mendapat pekerjaan.
 
Jasa menyebutkan, aksi unjuk rasa yang mereka gelar menuntut dua hal. Yakni, Chevron harus memperkerjakan tenaga kerja lokal dari Tapung. Kedua, Chevron harus merealisasikan Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat Tapung.
 
"Kalau tidak, pergi dari Bumi Tapung. Kami sudah muak dengan kondisi yang tidak berpihak kepada masyarakat," tandas Jasa. 
 
TPC/ RRN






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE