Jakarta (RRN) - Seorang ayah mendapati putrinya mengalami depresi karena persoalanya dengan teman-teman di sekolah. Putrinya memilih mengunci diri dalam kamar, tidak keluar dan tidak membiarkan orang lain masuk.
Banyak ayah harus mengalami hal demikian ketika memiliki putri yang telah beranjak remaja. Perkembangan anaknya yang mulai labil di masa remaja membuat mereka mudah depresi dan menimbulkan kekhawatiran di antara orang tua. Tapi itu tak hanya dialami anak perempuan lho.
Semua remaja mengalami beberapa kecemasan dalam hidup mereka. Hal ini hampir terjadi pada semua remaja. Namun dengan tingkat dan jenis depresi yang berbeda, dampaknya dapat melemahkan mental remaja dan beberapa hal berikut:
1. Sedih, putus asa
2. Lekas marah dan pembenci
3. Melankolis dan sering menangis
4. Gelisah
5. Perasaan tidak berharga dan bersalah
6. Perubahan waktu makan dan tidur
7. Kehilangan minat dalam beraktivitas
8. Menarik diri dari kerabat dan keluarga
9. Kurangnya motivasi dan antusiasme
10. Bahkan pemikiran tentang kematian atau bunuh diri
Banyak sekali bukan? Memang masa remaja penuh dengan drama yang hanya remaja itu sendiri yang mengerti. Sedangkan orang tua? Bersabarlah menghadapi anak-anakmu.
Apa yang harus dilakukan?
Remaja dapat merasakan depresi kapan saja dan dapat mengubah keadaan menjadi buruk, seperti terjadinya gangguan kesehatan. Ketakutan orang tua adalah mendapati anaknya terjebak depresi dan mengakhiri hidupnya. Meski terdengar berlebihan tapi coba pertimbangkan beberapa hal berikut, untuk mencegahnya.
Bukalah jalur komunikasi.
Ungkapkan perlunya berbagi keprihatinan dengan orang tua. Ungkapkan betapa orang tua menginginkan mereka bahagia bukan bersedih, mintalah untuk bicara. Ayah harus menjadi pendengar yang aktif, dan posisikan diri menjadi anak. Bila hal tersebut tidak memungkinkan dilakukan, maka beri ia waktu, anda dapat mengajaknya berbicara di lain kesempatan seperti berjalan-jalan bersama seraya membuatnya senang.
Ketika anda berbicara bersama pastikan remaja anda tahu:
1. Anda tidak menghakimi mereka. Meski apa yang dianggap sulit bagi mereka bukanlah suatu hal yang masuk akal, maka anggaplah itu suatu hal penting yang harus mendapat perhatian dari orang tua.
2. Anda memberikan dukungan, jadilah sumberdaya baginya yang siap membantu dan meringankan bebannya, sehingga anak merasa kesulitannya berkurang.
3. Tunjukkan anda memberikan waktu untuknya, ayah tidak terburu-buru dengan pekerjaan.
Bila upaya tersebut tidak banyak membantu, orang tua dapat meminta bantuan kepada dokter keluarga, atau psikolog. Jika depresi anak telah benar benar cukup parah, orang tua cukup memunculkan sikap positif dan tidak ikut cemas karena semangat dari orang tua sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang mengalami kesulitan.
CNN/ RRN