Hadapi MEA, Riau Wujudkan UMKM dan Koperasi yang Kuat

Hadapi MEA, Riau Wujudkan UMKM dan Koperasi yang Kuat

Selasa, 08 Desember 2015|23:52:05 WIB




PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Riau berkomitmen mewujudkan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) sebagai bukti pemerintah daerah dalam mempersiapkan masyarakat Riau menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai dilaksanakan. Upaya Pemerintah Provinsi Riau dalam mempersiapkan sumberdaya manusia yang handal dan berkualitas di bidangnya dalam MEA. Hal ini meliputi berbagai sektor, begitu juga peran penyuluh di tengah masyarakat yang berkontribusi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
 
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Riau, Drs H Dahrius Husin MM menilai, komitmen menggali sektor UMKM dan Koperasi dari partisipasi peran penyuluh yang bersinergi dengan komitmen Pemerintah Pusat. Hal ini juga berkorelasi positif dengan upaya mewujudkan Asean Economic Community 2015.
 
"Dengan itu Pemerintah mengharapkan bagi setiap pelaku UMKM dapat siap dalam menghadapi persaingan nantinya. Untuk itu perlu penguatan SDM, salah satunya dari peran tenaga penyuluh di daerah," urainya pada saat Diklat Akuntansi Angkatan I Bagi Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) Se-Provinsi Riau tanggal 08 s/d 13 Juni 2015 lalu, di UPT Diklat Koperasi dan UMKM Pekanbaru.
 
Dengan adanya Diklat tersebut diharapkan petugas penyuluh mampu memberikan pendampingan kepada pelaku Koperasi dengan lebih baik sesuai ilmu yang mereka peroleh, karena penyuluh merupakan petugas yang sangat berperan penting untuk menggerakkan masyarakat memanfaatkan potensi SDA dengan output akhir peningkatan ekonomi daerah.
 
 
"Sektor ekonomi nantinya akan terdongkrak, dimana Riau memiliki potensi Koperasi dan UMKM yang siap bersaing, Ini merupakan sebuah peluang besar untuk dikembangkan dalam menopang pertumbuhan ekonomi dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," katanya.
 
Menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean yang dikenal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015 mendatang, peran koperasi sangat siap menghadapi persaingan bebas.
 
Dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman,  kesiapan koperasi dan usaha kecil menengah menghadapi pasar bebas belum menjadi perhatian forum Gubernur se-Sumatera, sehingga Kementerian Koperasi segera mengusulkan hal ini menjadi bahasan pada pertemuan forum gubernur ke depannya.
 
Pulau Sumatera yang berbatasan dengan negara Asean punya peluang besar meningkatkan ekonomi dan ini didukung potensi alam yang besar," kata Arsyadjuliandi Rachman pada rapat koordinasi (Rakor) Pemberdayaan Koperasi dan UMKM se-Sumatera di Pekanbaru.
 
Plt Gubernur Riau melihat sejauh ini banyak pelaku koperasi dan UMKM, khususnya di Riau yang sudah melakukan kerja sama bisnis dengan negara tetangga. Ini artinya jika pemerintah serius melakukan pembinaan, maka dengan sendirinya koperasi siap bersaing.
 
Oleh karena itu, agar peran koperasi dan UKM mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean  diperlukan jaringan kerja sama antar provinsi di SUmatera. Penguatan jaringan kerja sama seperti ini kurang dilakukan oleh pelaku koperasi dan UMKM.
 
 
"Menghadapi MEA kita memerlukan koperasi yang bisa mewakili untuk bisa bersaing untuk tatanan nasional maupun internasional. Namun itu perlu mensinkronkan masing-masing program koperasi dan UMKM daerah dan pusat," jelas Plt Gubri.
 
Dalam mewujudkan hal tersebut, tenaga penyuluh yang ada di daerah diharapkan dapat mengembangkan inovasi-inovasi baru dan dapat memberikan masukan atau ilmu yang mereka miliki guna memajukan Koperasi dan UMKM yang maju di Riau.
 
Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Riau, M Firdaus terus berupaya memperjuangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Riau dimata Nasional bahkan Internasional tampaknya akan segera terwujud. Kenapa tidak, dalam waktu dekat Kementrian Perdagangan (Kemendag) RI akan memberikan bantuan berupa alat pembuat kemasan UMKM.
 
"Alhamdulillah, Kemerindag mengakomodir permintaan kita itu. Kemungkinan, alat untuk membuat kemasan produk itu akan direalisasikan dalam waktu dekat," katanya saat ditemui di kantor Gubri.
 
Selain itu katanya, Disperindag Riau terus mendorong pelaku UMKM untuk berinovasi dalam memajukan produknya. "Sehingga, produk-produk UMKM Riau tidak kalah bersaing dengan produk dari negara-negara ASEAN, yang bakal 'membanjiri' Provinsi Riau," sambungnya.
 
Menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 mendatang, lanjutnya, banyak peluang usaha yang bisa dikembangkan oleh pelaku UMKM di Riau. Hanya saja, masih ada beberapa kelemahan yang dimiliki karena ada beberapa aspek yang menjadi titik kelemahan dalam produk-produk UMKM Riau.
 
Dalam menghadapi Peluang dan tantangan MEA tahun 2015, Pelaksanaan Tugas (Plt) Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman menghadiri program acara Sosialisasi Implementasi Masyarakat Ekonomi Asean yang diselenggarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution, di hotel Borobudur Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
 
Mengusung tema "Peluang dan Tantangan" kegiatan ini dibuka oleh Menko Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution dan dihadiri  Kepala Daerah dan Kepala SKPD se-Indonesia, Kadin, Civitas Akademika, Pejabat Lembaga dan Kementrian RI, Otoritas Jasa Keuangan, Perwakilan Bank Indonesia dan Nara sumber dari 7 negara anggota Asean.
 
Menurut Darmin, dalam mempersiapkan tantangan ini pemerintah pusat dan daerah harus terus melakukan evaluasi untuk menghasilkan kebijakan tentang ekonomi dengan kajian-kajian Akademisi untuk menjadikan lebih baik. Selain itu mekanisme SDM juga harus terus dikembangkan dengan pelatihan yang memiliki standard kompetensi yang jelas dengan adanya sertifikasi.
 
"Saya harapkan semua pemangku kepentingan memiliki kesadaran dan persepsi yang sama terhadap peluang dan tantangan yang tidak hanya dihadapi tetapi juga dilalui serta manfaatnya bagi Indonesia. Melalui kegiatan ini kita semua memiliki kesadaran mental, untuk melalui tantangan dalam menghadapi masyarakat Ekonomi Asean," ungkap Darmin.
 
Menurut rencana MEA akan mulai berlaku di penghujung tahun 2015 ini, tepatnya 31 Desember 2015. MEA adalah suatu kerjasama regional Asia Tenggara di bidang ekonomi yang ditransformasi menjadi kesatuan kekuatan baik sebagai pasar tunggal maupun pusat produksi. Tujuannya adalah, menjadikan Asean menjadi kawasan dengan ekonomi yang berdaya saing disertai pertumbuhan yang lebih setara di seluruh negara anggotanya dan terintergrasi dengan lebih baik dengan pasar global.
 
Dalam kesempatan ini Plt Gubri mengatakan, masyarakat Ekonomi Asean terdiri dari 4 Pilar yang terkait satu dengan lainnya yaitu Pasar tunggal dan berbasis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing, pembangunan ekonomi yang merata dan Integrasi dengan ekonomi global.
 
"MEA 2015 merupakan sebuah proses, bukan sebuah event. Setelah 2015, yang merupakan target politik pemimpin Asean, proses integrasi Asean tidak akan terhenti namun justru akan semakin intensif. Proses tersebut pada intinya akan membuat Asean menjadi semakin atraktif, berdaya saing tinggi dan efektif sehingga dapat senantiasa relevan dalam persaingan ekonomi global," papar Plt Gubri. (adv)
 






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE