Sabtu, 31 Oktober 2015|13:29:52 WIB
JAKARTA (RRN) - Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Kardaya Warnika menilai, situasi dan kondisi sekarang ini memberi kesan bahwa rakyat Indonesia memberikan subsidi kepada Pertamina lantaran harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum diturunkan sejalan dengan rendahnya harga minyak dunia sekarang ini.
"Kondisi saat ini dalam situasi krisis ekonomi di bidang energi dan BBM, rakyat dipaksa subsidi Pertamina," ujar Kardaya Warnika, dalam paparannya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 30 Oktober.
Ia mengatakan, pemerintah harus segera mengambil kebijakan untuk menurunkan harga BBM. Namun sayangnya, pemerintah belum mau melakukan hal itu dengan alasan ingin menutup kerugian yang dialami oleh Pertamina.
Menurutnya, langkah itu tidak terlalu tepat. Seharusnya, rakyat dapat diberikan kenikmatan dari harga BBM yang murah, bukan membuat rakyat harus membeli harga BBM yang tinggi sejalan dengan rendahnya harga minyak dunia sekarang ini.
"Artinya, rakyat hari ini subsidi Pertamina. Sejak kapan subsidi dibebankan ke rakyat?," keluh Kardaya.
Kardaya menilai, upaya pemerintah yang menurunkan harga BBM memiliki dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat, utamanya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil. "Turunkan harga BBM dengan maksud meringankan beban masyarakat kecil demi mengurangi beban karena krisis ekonomi," tutupnya. (mtvn)