Kamis, 29 Oktober 2015|13:57:39 WIB
JAKARTA (RRN) - Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan kerja sama dalam bentuk penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).
Kerja sama tersebut diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata alam.
"Jadi MoU ini untuk pengembangan destinasi wisata berbasis hutan. Karena ekowisata, kita sepakati tiga hal," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam sambutan "Penandatanganan MoU antara Kemenpar dan Kementerian Lingkungan Hidup di Auditorium Gedung Mandala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Menurut Arief, tiga hal yang disepakati dalam kerja sama ini yakni peningkatan pengelolaan pariwisata, peningkatan kualitas pengembangan pariwisata, dan pengingkatan pariwisata di taman nasional dan taman wisata alam.
Adapun 14 lokasi meliputi 13 taman nasional dan satu taman wisata alam yang akan dikembangkan bersama.
"Salah satu taman wisata alamnya, Ijen. Yang lain Taman Nasional Semeru, Rinjani, Tambora, Alas Purwo, sisanya lupa, nanti ada daftarnya," kata Arief.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Tachir Fathoni mengatakan kerja sama ini adalah bentuk menggalang potensi pariwisata sumber daya alam yang ada.
Tachir mengharapkan kerja sama ini dapat mewujudkan target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2019 sebanyak 20 juta wisatawan.
"Dalam rangka meraih pasar tersebut, khususnya wisman. Kemenhut akan mengembangkan pariwisata di taman nasional," ujar Tachir. (kps/fn)