RATUSAN WARGA DAN PEJABAT PEKANBARU SHALAT ISTISKA

RATUSAN WARGA DAN PEJABAT PEKANBARU SHALAT ISTISKA

Kamis, 29 Oktober 2015|13:31:58 WIB




PEKANBARU (RRN) - Ratusan warga dan kalangan pejabat Pekanbaru, Provinsi Riau, kembali menggelar shalat istiska, di lapangan Batrai R, Jl Imam Munandar, guna meminta kemurahan Allah menurunkan hujan untuk menanggulangi titik api di Indonesia. "Semoga Allah SWT memberikan ampun atas diselenggarakan shalat istiska ini," ungkap Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, di Pekanbaru, Rabu, usai shalat istiska bersama warga dan Komandan Batalion Batrai R Pekanbaru, dan Pengurus Rumah Zakat.
   

Ayat menyebutkan, himbauan shalat istiska ini terus digaungkan Pemerintah Kota (pemko) belakangan ini kepada warga karena memang hingga kini kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru, dan wilayah provinsi lainnya masih belum reda.
 

Ayat Cahyadi juga mengatakan, atas nama Pemko mengucapkan terima kasih kepada warga yang ikut shalat istiska bersama. Karena terang Ayat, usaha manusia harus dibarengi dengan iktiar samawi, untuk memohon pertolongan, dengan diturunkannya hujan sehingga asap yang menyelimuti Pekanbaru bisa segera teratasi.
  

Menurut Ayat Cahyadi sebetulnya Pemerintah pusat, Provinsi Riau, Kabupaten/Kota sudah berusaha semaksimal mungkin bersinergi memadamkan api guna mengatasi kabut asap. Tetapi hasilnya belum juga bisa dirasakan, kualitas udara berubah-ubah kadang tidak sehat hingga berbahaya.
 

Penyiraman dan hujan buatan yang dilakukan selama ini terbatas hasilnya. Hanya hujan alamiah merata yang mampu menghentikan bahkan memadamkan titik api. "Kenapa shalat istiska terus menerus kita minta dilakukan,  karena turunnya hujan kemaren di Kota Pekanbaru, belum merata," bebernya. Apalagi analisa Ayat, saat ini titik api itu bukan di Pekanbaru,  namun sumber asap itu berada di provinsi tetangga, seperti Jambi, Palembang, Pulau Kalimantan, Sulawesi, maupun Papua.
 

Sehingga lanjutnya, apapun yang dilakukan rumah zakat ini dengan menaja shalat istiska diharapkan bisa meningkatkan curah hujan. "Dengan terus memohon kepada Allah agar diturunkan hujan. Bukan hanya di Pekanbaru tetapi seluruh titik api diseluruh Indonesia padam. Sehingga polusi asap dan kebakaran lahan bisa terselesaikan," harapnya.
 

Masih sebut Ayat, dampak kebakaran lahan dan hutan, telah membuat Pekanbaru diselimuti kabut asap pekat.  "Kondisi tahun  ini memang luar biasa, dan kami berterima kasih kepada panglima ABRI yang sudah mengirimkan dua kapal," ujar Ayat.
 

Mayarakat Kota Pekanbaru sudah dirugikan, yang terparah sekitar, 6.000an warga terserang Inpeksi Saluran Pernafasan Atas( ISPA). Belum lagi dampak ekonomi, untuk itu kita mengingatkan lagi tidak ada daya dan kekuatan karna kita sudah berupaya semaksimal mungkin, dan sudah bekerja meminta bantuan pada Negara tetangga namun asap belum juga tuntas, dan kita sebagai umatnya untu selalu minta dan memohon pada Allah swt semoga kabut hasap ini hilang.

Secara Perekonomian dampak kabut asap ini bisa mencapai lima kali APBD Riau didalam menanggulangi kabut asap tersebut. Kemudian Ispa, Pekanbaru yang terbanyak terkenak penyakit Ispa, walaupun Pemerintah kota sudah menyiagaka seluruh rumah sakit dan puskesmas untuk Masyarakat yang terkenak saluran pernapasan

tetapi kabut asap belum juga teratasi. maka disinila usaha manusia tentu harus kuatkan dengan memilih pertolongan kepada Allah SWT muda-mudahan dengan melalui shalat Istisqo ini Allah mengabulkan doa sehingga udara dipekanbaru menjadi bersih dan sehat kembali Tutup Ayat. (lusi)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE