Kapan Saat Tepat Bahas Pubertas Pada Anak Gadis?
FOTO: cnnindonesia

Kapan Saat Tepat Bahas Pubertas Pada Anak Gadis?

Rabu, 28 Oktober 2015|14:07:05 WIB




RADAR FEMALE - Masih banyak orangtua kesulitan membahas pubertas pada anak gadis yang memasuki era remaja. Pubertas kini datang lebih cepat pada perempuan pra-remaja, itu sebabnya mengapa pembicaraan lebih awal tentang pubertas amat penting, kata Cara Natterson, dokter anak yang menulis The Care & Keeping of Us.

Untuk beberapa ayah, membahas masalah pubertas begitu menakutkan, hingga akhirnya mereka menyerahkan hal ini kepada para ibu.

Namun, Natterson mengatakan, yang terpenting adalah fokus pada bagaimana Anda berbicara tentang hal tersebut, dan bagaimana mengatakannya. “Jangan hanya membicarakannya sekali. Anda perlu membicarakannya berulang-ulang selama bertahun-tahun.”

Untuk orangtua yang baru akan memulai percakapan, Natterson menyarankan untuk mulai dengan kalimat berikut. “Mungkin rasanya memalukan untuk dibicarakan. Ibu ingat betapa malunya ibu ketika nenek dulu berbicara tentang hal ini. Ibu melihat kamu khawatir dan ingin membantu.”

•    
Yang terpenting adalah berhati-hati dengan suasana hati anak Anda, pilih waktu yang tepat, dan tempat yang baik untuk berbicara. Dan waktu itu, menurut Natterson, adalah seawal mungkin.

"Seorang anak perempuan pada 1860 mendapatkan mentruasi pertamanya sekitar usia 16. Anak perempuan di era 1920-an mendapatakan menstruasi pertama pada usia 14. Sekarang, anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama pada usia 12 tahun," kata Natterson.

Bagi beberapa ibu, membahas pubertas dengan anak perempuan adalah mudah. Ibu juga dianggap bisa mengomunikasikan tentang pubertas jauh lebih detail, dibanding ayah. "Ibu harus sangat terbuka dengan putri mereka tentang apa yang akan terjadi pada tubuh mereka saat dewasa,” tambah dia.

Cara membicarakan soal pubertas pun tidak melulu harus dengan cara yang serius. Seperti yang dilakukan Garima Raheja, ibu dari putri berusia sembilan tahun. Dia memberikan pendidikan tentang pubertas sejak putrinya berusia tujuh tahun. Awalnya, Raheja bicara kepada putrinya tentang tanaman, kemudian mamalia, lalu menggambar proses kelahiran.

“Saya menunjukkan padanya pembalut, dan cara menggunakannya,” kata Raheja. "Dengan demikian, saat dia pertama kali mengalami menstruasi, dia tidak perlu takut akan apa yang terjadi." (win/les/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE