Jumat, 23 Oktober 2015|14:44:35 WIB
PEKANBARU (RRN) - Bencana kabut asap di Provinsi Riau, tidak hanya melumpuhkan transportasi penerbangan, namun juga mengancam kesehatan dan nyawa manusia. Sangat disayangkan pengirman 10 dokter sepesialis pengganti dari Menteri Kesehatan (Menkes) ke Riau, tidak kunjung ada sampai sekarang.
Padahal sebelumnya Menteri Kesehatan Nina Moelok menegaskan, bahwa pihaknya akan kembali mengirimkan 10 dokter pengganti, karena tim sebelumnya hanya bertugas selama lima hari.
"Dokter yang kita kirim bukan hanya di Riau saja mas, tapi ke Provinsi lain juga, seperti Sumsel dan Jambi, mereka bekerja diluar Provinsi, ada yang dari RSUP Fatmawati, RSUP M Jamil dan RSUP Medan, mereka ini bekerja hanya 5 hari, kemudian akan digantikan dengan tim pengganti," tutur Nila Moelok saat diwawancarai awak media, Selasa (13/10/2015).
Saat dikonfirmasi hal ini, Menteri Kesehatan Nila Moelok, tidak menjawab telepon dan Sms dari awak media
Sementara Kadiskes Riau, Andra Sjafril mengaku belum mendapat informasi terkait ada atau tidaknya pengiriman dokter pengganti tersebut.
"Sampai saat ini belum ada informasi mas," jawab Andra Singkat.
Saat ini penanganan medis sangat-sangat diperlukan, dikarenakan korban akibat bencana kabut asap sudah mencapai puluhan warga, bahkan di kota Pekanbaru saja, sampai saat ini sudah tiga orang meninggal dunia akibat kabut asap, termasuk hari ini bocah bernama Ramadhani Lutfi Aerli yang berusia 9 tahun, menghembuskan nafasnya karena terserang radang paru-paru.
Sementara itu, dari catatan Dinas Kesehatan Riau, sampai sampai saat ini jumlah warga yang menjadi korban dampak kabut asap sudah mencapai lebih 78.933 orang atau nyaris 80 ribu warga. Hal tersebut diungkapkan Kadiskes Riau, Andra Sjafril kepada awak media, Rabu, (21/10/2015) siang.
"Dari catatan kami, ada sekitar 66.234 orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 1.073 orang mengalami pneumonia, 3.073 orang menderita asma, 3.693 orang iritasi mata, dan 4.857 orang iritasi kulit," ungkap Andra.
Adapun rincian data masyarakat yang mengalami sakit akibat kabut asap, paling banyak berada di kota Pekanbaru yang sudah mencapai 14.633 orang penderita ISPA.
Disusul Kabupaten Siak sebanyak 7.129 orang, Kuantan Singingi 7.014 orang, Indragiri Hulu 6.971 orang, Dumai 6.703 orang, Bengkalis 6.595 orang. Selebihnya tersebar di kabupaten/kota lain. (dnl/fn)