Berduka untuk Korban Asap, Warga Pandau Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Wujud kecewa atas sikap lamban pemerintah dan rasa berkabung atas korban kabut asap Riau yang terus berjatuhan, warga Perumahan Pandau Permai, Pekanbaru memasang bendera setengah tiang./FOTO: halloriau

Berduka untuk Korban Asap, Warga Pandau Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Jumat, 23 Oktober 2015|09:45:20 WIB




PEKANBARU (RRN) - Sekumpulan warga ini sudah kehabisan kata mengungkapkan harapan-harapan mereka kepada pemerintah, baik daerah maupun pusat dalam penanganan bencana asap yang tak kunjung menunjukkan proses ke arah lebih baik. "Korban sudah terus berjatuhan di Riau. Pemerintah lamban beri solusi. Kami kibarkan bendera setengah siang wujud berkabung atas korban-korban yang telah meninggal dunia karena asap. Juga ungkapan kecewa ke pemerintah," kata salah satu warga, Zulkarnaen,  Kamis (22/10/2015) kepada awak media.


Pria yang berprofesi sebagai PNS ini juga mengecam para pelaku pembakaran lahan dan hutan, hingga menyebabkan bencana asap tak kunjung hengkang dari Bumi Lancang Kuning. "Sudah 18 tahun bencana ini terjadi dan tak kunjung ada solusi. Nanti juga bakal terus berjatuhan korban baru bila tak dihentikan," katanya geram.


Parahnya kabut asap saat ini juga membuat keluarga Zulkarnaen terganggu kesehatannya. Maka ia terpaksa mencari solusi sendiri agar keluarganya tak turut jadi korban. Sebab, walau tak keluar rumah sekalipun, asap masih masuk ke dalam ruangan dan menggangu pernafasan, terutama bagi anak-anak dan orang tua. Bendera setengah tiang yang dikibarkan warga Perumahan Pandau Permai, Pekanbaru, sebagai bentuk duka atas korban asap yang  terus berjatuhan. "Saya sudah beli tabung oksigen 2 buah. Karena anak saya mengeluh sesak nafas. Ini langkah yang  bisa saya ambil untuk melindungi keluarga. Pemerintah tolonglah beri solusi konkret dan cepat berbuat, jangan tunggu korban bertambah lagi," ulangnya.


Untuk diketahui, berdasarkan Tabel Konsentrasi Partikulat di Pekanbaru, Kamis (22/10/2015), yang diakses di situs BMKG, terpantau angka mencapai 600.10 u gram/m3. Sementara, jumlah partikulat yang bisa ditoleransi pernafasan manusia hanya 150 u gram/m3. Selain warnanya yang sudah menguning, kabut asap saat ini juga membawa partikel debu berwarna putih sisa pembakaran lahan. Tak pelak kondisi ini membuat jarak pandang di sejumlah kota menjadi terbatas. Seperti halnya di Jalan Sudirman, Pekanbaru, gedung-gedung tinggi seolah hilang ditelan asap walau dari jarak 50 meter.


Begitu juga suasana lalulintas di jalan-jalan protokol, meskipun padat, lantaran hari ini siswa kembali bersekolah, sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat terlihat menghidupkan lampu disiang hari, guna membantu pengendara lain disaat jarak pandang terbatas. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dalam informasi resminya mengatakan, saat ini masih terdapat 656 titik panas di Sumatera.  (teu/hrc)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE