Ternyata, Bupati Suyatno Pernah Jadi TKI di Malaysia

Ternyata, Bupati Suyatno Pernah Jadi TKI di Malaysia

Rabu, 21 Oktober 2015|10:22:26 WIB




BAGANSIAPIAPI (RRN) - Siapa sangka, Suyatno, A.Mp yang sekarang menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir (Rohil) Riau ini, ternyata dulunya adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Kisah ini dimulai pada tahun 1976, ketika itu Suyatno baru tamat SMA. Karena hidup susah, ia berniat untuk mengubah nasib dengan cara merantau. "Pilihan hati saya adalah menuju Muar, Johor Baharu. Saat itu, masuk dan bekerja di Malaysia sangat mudah," ujar Suyatno saat peresmian masjid di Kepenghuluan Sungai Meranti Kecamatan Sinembah.


Keberangkatannya ke Malaysia, lanjut Suyatno, dengan menumpang perahu tempel. Suyatno muda mengarungi selat melaka yang terkenal dengan gelombangnya selama tiga hari tiga malam.


Ketika sampai daratan Malaysia, ia bersama temannya harus berjalan kaki puluhan kilometer di kegelapan hutan. "Tidak peduli dengan binatang buas dan perut dalam keadaan lapar, kami tetap menapaki wilayah yang tidak pernah dikenali semata-mata demi mengubah nasib," katanya.


Sesampainya di Muar, Suyatno Cs ditempatkan di tengah hutan dengan pekerjaan membuka ladang untuk ditanami pohon sawit. Ia pun mulai bekerja dengan memotong kayu besar, meracuni rumput,  membersihkan ladang dan menodos buah sawit. Selama perantauan, keberadaannya sengaja tidak diketahui oleh kedua orang tuanya. Hampir tujuh bulan dirinya menekuni pekerjaan itu dengan penuh semangat. Dirinya merasa betah dan ingin memantapkan hati untuk bertahan disana.


Namun takdir berkata lain. Entah siapa yang membocorkan rahasia tentang pekerjaan Suyatno di Muar selama itu. Kabar tentang anaknya tersiar ke telinga orang tua Suyatno. Mendengar kondisi anaknya disana, meledaklah tangis ibu dan menyampaikan pesan agar Suyatno harus kembali ke kampung halaman.


Pikiran Suyatno berkecamuk. Ingin pulang rasanya sayang, tapi akhirnya Suyatno memilih untuk pulang karena tidak sampai hati harus membebani pikiran ibunya. "Jadi, saya juga mengalami apa yang bapak ibu kerjakan selama ini. Apa yang bapak kerjakan bukanlah mudah. Harus banyak bersabar dalam menjalani hidup," tutur bupati di hadapan karyawan PTPN III.


Kehadiran bupati bersama Asisten I, kepala dinas, badan dan satuan di lingkungan Pemkab Rohil guna peresmian Masjid Nurul Ihsan. Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng. Di akhir acara, bupati bersama masyarakat salat Ashar berjamaah. Selain itu, bupati juga menyumbang secara pribadi untuk keperluan beribadah karyawan dan manajemen PTPN III. (hum)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE