Jika Pilkada Digelar Saat Ini, Ahok Jauh Ungguli Ridwan Kamil dan Risma
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survey tentang peluang Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI. Acara ini dihadiri politisi PDI-P Eva Sundari, Politisi Partai Nasdem Akbar Faizal, dan Politisi Partai Gerindra Habib

Jika Pilkada Digelar Saat Ini, Ahok Jauh Ungguli Ridwan Kamil dan Risma

Kamis, 15 Oktober 2015|11:05:30 WIB




JAKARTA (RRN) - Hasil survey yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tetap unggul dibandingkan calon lainnya jika Pilkada DKI dilaksanakan tahun ini. Presentase yang diraih Ahok, sapaan Basuki, jauh melampaui calon-calon lainnya. "Ahok lebih populer dari calon lawan-lawannya seperti Ridwan Kamil, Fauzi Bowo dan Risma," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).


Berdasarkan survey, Ahok mendapatkan dukungan masyarakat Jakarta sebesar 23,5 persen. Urutan kedua diduduki Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan presentase 3,0 persen. Pada urutan ketiga, ditempati mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo dengan presentase 2,1 persen.


Beberapa nama lain yang muncul berurutan setelah Fauzi Bowo adalah Tri Rismaharini, Tantowi Yahya, Jokowi, Abraham Lunggana, dan Anis Mata. Meskipun unggul, Ahok belum tentu menang jika Pilkada DKI dilaksanakan tahun ini. Sebab, terdapat 63,2 persen masyarakat yang menyatakan belum menentuan pilihan. Djayadi menambahkan, survey digelar dengan mewawancarai 800 responden. Dari jumlah tersebut, hanya 631 responden yang bisa diwawancarai dengan data valid.


Djayadi menambahkan, para responden memiliki perbandingan dari segi agama, suku, jenis kelamin yang sama dengan perbandingan warga Jakarta secara keseluruhan. Survey ini dilakukan pada Agustus 2015 lalu.


Pertanyaan yang diajukan tim SMRC adalah siapa orang yang akan dipilih menjadi gubernur jika Pilkada digelar tahun ini. Ketika pertanyaan diajukan, tim tidak memberikan nama untuk dipilih responden. "Karena masih lama waktunya, kita belum tahu siapa yang benar-benar maju. Namanya pasti berubah juga dan belum tentu stabil. Makanya kami hanya bertanya pertanyaan spontan kepada responden siapa saja nama yang terpikir dari masyarakat yang menurut mereka pantas jadi DKI 1," ujar Djayadi. (teu/kcm)
 







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE