Hutan adalah Penyeimbang, Perlu Partisipasi Aktif Semua Pihak
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mendengarkan penjelasan dari perwakilan manajemen RAPP, pada saat berkunjung ke stan Badan Lingkungan Hidup (BLH) provinsi Riau, usai pembukaan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia (PLKI) ke-19, Kam

Hutan adalah Penyeimbang, Perlu Partisipasi Aktif Semua Pihak

Selasa, 23 Juni 2015|16:26:02 WIB




JAKARTA (RR) - Keberadaan hutan sebagai penyeimbang alam haruslah dapat dijaga dengan baik guna mencegah dampak perubahan iklim (climate change) di Indonesia. Untuk itu, perlu partisipasi aktif dari semua pihak dalam melaksanakan aturan kehutanan yang berlaku sehingga hutan dapat terkelola dengan baik.
 
Demikian disampaikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, pada saat pembukaan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia (PLKI) ke-19, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
 
Wapres mengatakan peran Indonesia dalam menjaga perubahan iklim sangat luar biasa karena masih ada sisa kehijauan. JK menjelaskan jika dipantau melalui udara, wilayah Indonesia masih terlihat hijau, berbeda dengan wilayah negara lain, seperti di India, Timur Tengah yang tandus atau Eropa yang bergantung pada musim.
 
''Hutan itu berfungsi untuk keseimbangan, kita butuh air, dan akar menyimpan air untuk dialirkan ke bagian lain. Kita masih beruntung, karena masih ada sisa kehijauan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, ya Climate Change,'' ungkap Wapres Jusuf Kalla.
 
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan kegiatan pameran ini merupakan ajang sosialisasi dan menunjukkan kinerja dan pencapaian yang diperoleh dari berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat di bidang pembangunan lingkungan hidup serta kehutanan. ''Sehingga diharapkan adanya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan, khususnya tentang pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan,'' kata Siti.
 
Sesuai dengan tema PLKI 2015, BLH provinsi Riau bersama sejumlah perusahaan yang ada di Riau, seperti PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menampilkan konsep pengelolaan hutan secara berkelanjutan dan pencegahan lingkungan dari ancaman kerusakan seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 
 
Mewakili Manajemen RAPP, Mulia Nauli mengatakan sesuai tema yang diusung, RAPP menampilkan berbagai program dan kinerja yang sudah dilakukan dalam upaya menjaga lingkungan hidup dan hutan dari kerusakan. ''Kita terus siaga dalam mencegah terjadinya karhutla (kebakaran hutan dan lahan.red), baik itu personil Fire Fighter, peralatan pemadam, armada patroli darat, sungai dan udara. Sebab jika ada kebakaran di lahan kita, perusahaan akan rugi, maka dari itu, kita investasi cukup besar pada penanganan kebakaran ini,'' jelas Mulia.
 
Ditambahkan Mulia, RAPP sebagai bagian dari APRIL Group, secara resmi meluncurkan kebijakan SFMP 2.0 atau Sustainable Forest Management Policy, sebuah langkah baru untuk memastikan kegiatan deforestasi dihilangkan dari rantai pasoknya. ''Kebijakannya antara lain tidak adanya pengembangan baru di lahan gambut, namun memperkuat pengelolaan yang sudah ada, memperkuat konservasi, program pengentasan kemiskinan dan sosial kemasyarakatan lainnya serta kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat,'' ujar Mulia. (rls)






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE