Senin, 12 Oktober 2015|09:37:24 WIB
KUANSING (RRN) - Disaat masyarakat Kota Pekanbaru dan beberapa daerah lain sudah menikmati udara segar pasca diguyur hujan, tidak demikian yang dirasakan masyarakat Kuansing. Minggu (10/10/2015), kabut asap pekat masih menyelimuti Kabupaten yang terkenal dengan tradisi budaya pacu jalur tersebut. Jarak pandang di Kuansing diperkirakan hanya 300-400 meter.
Akibat kabut asap pekat ini, Kota Taluk Kuantan yang merupakan ibukota Kabupaten Kuansing terlihat lebih sepi dan lengang karena warga memilih untuk berada didalam rumah. Kondisi ini kata warga, sudah terjadi dalam beberapa bulan belakangan. Warga juga sudah mengeluhkan penyakit yang mengganggu kesehatan mereka akibat terpapar asap. "Kondisi ini sudah kami rasakan selama berbulan-bulan. Banyak warga yang terserang penyakit akibat terpapar asap ini. Kami berharap Pemerintah Pusat dan Provinsi secepatnya bertindak, apakah itu dengan melakukan modifikasi cuaca hujan buatan atau tindakan lain yang dapat mengurangi asap ini," ujar Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kuansing, Idi Susianto.
Menurut Idi, sejak sebulan terakhir, Kuansing memang diselimuti kabut asap cukup pekat, bahkan akibat kabut asap pekat sektor pendidikan terganggu. "Warga mau ke sawah terganggu asap, anak-anak ke sekolah diganggu asap dan akhirnya diliburkan. Jadi memang asap ini sudah mengganggu semua sektor, mulai perekonomian, pendidikan maupun kesehatan," tandasnya.
Idi juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau turun ke Kuansing dan mengirimkan dokter spesialis kesehatan paru dan menyalurkan masker standar kesehatan. "Diskes Riau kita harap bisa segera turun ke kuansing membantu Pemkab Kuansing dalam membantu warga yang terpapar asap. Karena kita tidak mau asap ini menimbulkan korban jiwa lagi," pungkasnya. (teu/hrc)