Rabu, 30 September 2015|13:15:23 WIB
Pj Bupati Meranti membuka dialog wawasan nusantara yang diikuti seratus peserta, terdiri dari siswa, mahasiswa dan masyarakat umum.
MERANTI (RRN) - "Kapan lagi kita memulai untuk menumbuhkembangkan pola pikir kita untuk menunjukkan rasa cinta kepada Tanah Air". Hal itu disampaikan Pj Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Edy Kusdarwanto pada pembukaan Seminar Dialog Interaktif dengan mengusung tema "Memperkokoh Wawasan Kebangsaan dalam Menjaga Keutuhan NKRI", Senin (28/9/2015) di gedung Serbaguna.
Kegiatan itu ditaja oleh media online Pesirnews.com, media cetak harian Pesisir Pos dan Komunitas Kreatif Pemuda Meranti (K2PM) bekerjasama dengan Yayasan Bertuah Insan Negeri (YBIN). Kegiatan itu pula dihadiri seratusan peserta mulai dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat.
Khusus narasumber, panitia mendatangkan pihak kepolisian yakni Kapolres Kepulauan Meranti melalui Kasat Binmas AKP. Rustam Efendi, Danramil 03 Tebingtinggi Mayor Arm Bismi Tambunan, Kepala Badan Perbatasan yang diwakili Sekretarisnya Drs. Muhammadiyah MM.
Pj Bupati yang juga berkesempatan sebagai narasumber dikegitan tersebut mengatakan, sebagai warga negara Indonesia jiwa dan raga harus dikorbankan untuk menunjukkan rasa cinta kepada Tanah Air. "Kita harus mengorbankan jiwa raga kita kepada tanah air melalui pengorbanan waktu kita untuk terus belajar," sebutnya.
Dilanjutkannya, Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau tentu banyak memiliki daerah yang strategis dan memiliki sumber daya alam yang kaya. Oleh sebab itu, Bangsa Indonesia meletakkan 10 pilar peradaban dunia. "Karena tanah kita ini merupakan tanah yang subur. Contohnya ada satu varietas padi yang baru ditemukan di bawah Candi Roro Jongrang dan di Pulau Jawa ada pabrik pengolahan gula,"
Dengan demikian, Kabupaten Kepulauan Meranti yang terletak di wilayah perbatasan Indonesia yang berdekatan langsung dengan 2 negara yakni Malaysia dan Singapura tentu rentan dengan penyuludupan seperti minuman beralkohol dan narkoba. Untuk itu dirinya mengingatkan kepada para auidiensi yang hadir agar tidak terpengaruh oleh minuman beralkohol yang dapat merusak pola pikir Bangsa Indonesia.
"Mereka menciptakan itu semua bertujuan untuk merusak moral bangsa. Karena ada pihak-pihak tertentu yang akan menghancurkan bangsa ini," cetusnya.
Sementara itu, peran Polri melalui Tap MPR nomor VII tahun 2000 yang berbunyi bahwa peran Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam j keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) untuk menegakkan hukum, memberikan pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
"Akan tetapi tanpa bantuan masyarakat, peran Kepolisian untuk memelihara Kamtibmas tidak akan terwujud. Itu semua tidak akan terjadi. Mari kita asah diri ke hal yang positif dan belajar untuk menjaga keutuhan NKRI," ungkap AKP Rustam Efendi .
Untuk itu, diungkapkannya Polri akan terus bersinergi dengan seluruh element masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI. Ia juga berharap pemuda-pemudi penerus generasi bangsa untuk menghindari keterlibatannya dalam pengaruh narkoba.
"Jika pemuda terlibat narkoba apa bisa menjaga keutuhan NKRI. "Ini yang dapat merusak moral pemuda pemudi penerus bangsa," ungkapnya.
Sama dengan Pj Bupati, Akademisi Kepulauan Meranti Budiman SE,MM juga menyampaikan bahwa wilayah Nusantara Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya dan kekayaan alam yang harus tetap dijaga dengan menunjukkan rasa cinta kepada tanah air.
"Seperti yang disampaikan Pj Bupati, bahwa ada penemuan bibit padi baru-baru ini di Candi Roro Jongrang. Bahwa padi itu memiliki mutu yang tinggi," katanya.
Lebih jauh dikatakannya, dari dulu hingga kini Indonesia terkenal di mancanegara baik dari keanekaragaman budaya maupun kekayaan alamnya. Untuk itu, ada 3 pilar yang harus dipahami oleh bangsa Indonesia untuk terus menjaga keutuhan NKRI, dengan cara pandang terhadap diri, wilayah dan bangsa.
"Jika kita pahami 3 pilar itu, maka keutuhan bangsa akan terjaga dengan baik dan harus berpegang teguh pada filosofi kita yakni Pancasila," sebutnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Danpos Pomad Pelda Muchsin, Ketua MUI Nizam Munadi yang diwakili Sekretaris, Kakan Kesbangpol Ahmad Yani, Ketua LAM Kepulauan Meranti H. Ridwan Hasan dan tamu undangan lainnya.
Drs Muhammadiyah Sekretaris Badan Pengelola Perbatasan (BPP) yang berkaitan penting dengan kegiatan dialog ini memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI terutama di kawasan perbatasan. Sebab kawasan perbatasan Indonesia memiliki kekayaan potensi sumberdaya alam.
Namun, menurutnya belum efektifnya pengelolaan di wilayah perbatasan menjadi persoalan manajerial. Selain itu, masih adanya masalah-masalah dalam pengelolaan perbatasan, khususnya penanganan program atau kegiatan yang bersifat parsial, adhoc, tidak terintegrasi, kurang terarah dan tidak terukur serta belum konkritnya keberpihakan dari sektor terkait.
"Ini yang harus kita perbaiki bersama melalui nilai strategis wilayah perbatasan dalam mendukung pembangunan," tuturnya. (rud/fn)