Selasa, 29 September 2015|11:10:15 WIB
Kabut asap yang kembali muncul setela sebelumnya sempat menghilang, membuat dada warga Dumai menjadi sesak. Sebagian warga mengklaim, asap kali ini lebih pekat dari sebelumnya.
DUMAI (RRN) - Beberapa hari belakangan ini kabut asap yang sempat menghilang menyelimuti wilayah Kota Dumai, kali ini kabut asap muncul dengan ketebalan cukup menyesakkan dada warga di Kota Pelabuhan dan Industri ini, Senn (28/9/15).
Sejumlah warga kepada media ini mengatakan, kondisi kualitas udara cukup membahaya kesehatan manusia yang menghirupnya. Kabut asap kebakaran lahan kiriman ini kondisi cukup pekat dan luar biasa ketimbang hari-hari sebelumnya.
"Kabut asap sampai masuk ke dalam rumah, jelas ini luar biasa pekatnya. Kabut asap yang muncul ini kondisinya lebih buruk ketimbang hari-hari sebelumnya. Saya saja terpaksa menghindari aktivitas keluar rumah," kata Raudhah Tussofa.
Sementara Penjabat Walikota Dumai, Arlizman Agus, menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk dapat menggunakan masker. Sebab, kualitas udara cukup membahayakan kesehatan manusia.
"Kabut asap pekat kebakaran lahan kiriman yang menyelimuti wilayah kita ini kondisinya sudah sangat memabahayakan kesehatan. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan perbanyak minum air putih," imbaunya.
Sedangkan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Dumai, Bambang Suriyanto, mengatakan kualitas udara sudah memasuki tahap atau level sangat berbahaya jika terhirup manusia. Kondisi ini lebih parah ketimbang kabut asap beberapa hari belakangan yang menyelimuti daerah ini.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kota Dumai agar mewaspadai bencana kabut asap ini, karena sangat mengganggu kesehatan. Kepada seluruh masyarakat yang hendak bepergian keluar rumah untuk selalu memakai dan menggunakan masker serta pelindung mata," katanya.
Dijelaskan Bambang, bahwa asap yang menyelimuti Kota Dumai saat ini terbagi atas beberapa partikel yang berukuran 10 mikron dan 2,5 mikron yang berasal dari sisa-sisa pembakaran yang tak sempurna, dan partikel itu sangat berbahaya bagi kesehatan khususnya Balita dan anak usia 12 tahun kebawah jika terhirup.
"Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit ISPA dan membuat masyarakat Kota Dumai menjadi gampang terjangkit penyakit ISPA, mata perih, gangguan detak jantung dan tentunya akan sangat berbahaya bagi penderita penyakit Asma dan gangguan pernapasan lainnya," imbaunya.
Selain menghimbau agar masyarakat dapat mengenakan masker saat sedang berkegiatan ataupun beraktivitas diluar ruangan, Bambang juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Dumai untuk dapat tidak membuka lahan dengan cara membakar, tidak membakar sampah, dan tidak merokok bagi yang merokok.
"Hal ini sangat penting untuk kita jaga bersama, sebab dengan adanya antisipasi dan pencegahan-pencegahan dini tentunya kita dapat turut berpartisipasi dalam memperbaiki status ataupun kondisi udara Kota Dumai, yang posisinya sedang mendapat kiriman asap," katanya.
Ditambahkan Bambang, KLH Kota Dumai juga menghimbau agar seluruh perusahaan dan pelaku dunia bisnis yang berada di Kota Dumai untuk peduli terhadap masyarakat Kota Dumai dengan ikut berpartisipasi dalam membantu membagikan masker kepada pengguna jalan raya.
"Perusahaan yang ada di daerah ini hendaknya lebih peduli dengan kondisi alam saat ini. Kepedulian perusahaan dalam bencana ini sangat dibutuhkan, mengingat bencana ini sangat mengancam kesehatan manusia di kota pelabuhan dan industri tersebut," pungkasnya. (had/fn)