Waspada, Asap Makin Parah, Jarak Pandang Hanya 100 Meter dan Kualitas Udara Berbahaya
Asap pekat selimuti Kota Pekanbaru./ FOTO: goriau

Waspada, Asap Makin Parah, Jarak Pandang Hanya 100 Meter dan Kualitas Udara Berbahaya

Selasa, 29 September 2015|09:11:58 WIB




PEKANBARU (RRN) - Kepekatan asap imbas dari kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), membuat jarak pandang dibeberapa kota di Provinsi Riau kian memburuk.  Selain itu kualitas udara juga dilaporkan sudah masuk pada level berbahaya. Asap pekat terus mengepung sebagian wilayah Riau, dan semakin parah bila dibanding hari sebelumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melaporkan, bahwa Kota Pekanbaru, Rengat, Dumai dan Pelalawan menjadi kota terparah akibat paparan asap tersebut. "Jarak pandang di Pekanbaru pagi ini hanya 100 meter, di Rengat juga 100 meter, di Pelalawan 200 meter serta di Dumai jarak pandang sekitar 800 meter. Kualitas udara juga sudah dalam level berbahaya," kata Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin.

 

Kepekatan asap ini, sambung Sugarin, sebagian disebabkan oleh faktor kiriman dari provinsi lain, yang juga memproduksi asap dari kebakaran lahan. Beralasan, mengingat di Riau titik panas atau hotspot, hanya ada empat, yang didominasi oleh Kabupaten Siak. "Titik api di Riau juga hanya ada empat, yaitu di Siak," katanya.


Sementara itu, jumlah titik panas justru membludak di provinsi lain, diantaranya Sumatera Selatan, dimana Satelit Terra dan Aqua menghitung ada sekitar 607 titik panas di sana. "Paling banyak di Sumsel, lalu Jambi dengan 37 titik panas, Lampung 14 titik panas, Bangka Belitung 11, Riau empat titik panas dan Kepri satu," tukasnya.


Pantauan awak meida di Kota Pekanbaru, asap pekat tersebut terasa sangat sesak. Bahkan sejumlah pengendara baik roda dua maupun empat terlihat menyalakan lampu kendaraan, lantaran terbatasnya jarak pandang. Bahkan asap juga terasa hingga di dalam rumah. "Wah ini makin parah dibanding semalam. Sudah betul-betul bikin sesak nafas dan terasa pengap. Matahari pun tak nampak. Lama-lama bisa mati massal juga warga Pekanbaru ne karena asap," celetuk Usman, salahseorang warga Pekanbaru yang terpaksa 'makan' asap karena harus berangkat bekerja. (teu/grc)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE