Sabtu, 26 September 2015|15:39:13 WIB
JAKARTA (RRN) - Indonesia bagian timur menyimpan banyak hal eksotis, mulai dari alamnya sampai kebudayaannya. Sama hal nya dengan kota Waingapu di Sumba Timur, ada sebuah kampung adat yang masih kental dengan tradisinya hingga kini, namanya Praiyawang. Apa saja keunikannya?
Konon Praiyawang adalah kampungnya para bangsawan di timur Waingapu. Dahulu para leluhur masyarakat kampung ini tersesat di Tanjung Sasar, kemudian mereka mencari lokasi persinggahan. Hanya belantara Praiyawang yang dirasa tepat dan akhirnya 'disulap' menjadi sebuah perkampungan.
"Kami punya tradisi Marapu, penghormatan kepada leluhur. Arwah nenek moyang sangat dihormati dan dimintai tolong untuk menyampaikan permohonannya kepada Tuhan," papar pemuka adat Praiyawang.
Selain tradisi Marapu, di sini ada tarian yang dibawakan oleh sekelompok laki-laki dan perempuan, Ningguharana, yakni tarian untuk menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang. Ada lagi, tari Kabokang, yang dibawakan untuk menghormati raja agar selalu jujur dan adil memimpin rakyatnya.
Berwisata ke Sumba, tidak 'sah' jika tak mampir ke sentra tenun Ama Tukang. Di sana mata kita akan dimanjakan oleh helaian kain tenun cantik, dijamin kita akan merasa semakin kagum akan khasanah budaya di salah satu tanah timur Indonesia.
Beragam motif kain tenun bisa dijumpai di sini, seperti motif kuda dan andung. Ciri khas yang membedakan kain tenun Sumba Timur dengan yang lain adalah pada pewarnaannya.
"Sumba Timur ini warnanya cenderung gelap karena kita pakai warna alam, seperti indigo. Bahannya bisa dari akar mengkudu, kalau untuk warna coklat, kita pakai kayu khas Sumba," jelas pemilik sentra tenun Ama Tukang.
Masih banyak cerita lainnya. Penasaran? Simak perjalanan Yovie Widianto dan Renitasari Adrian dalam IDEnesia di Metro TV pada Kamis (24/9/2015) pukul 22.30 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya. (mtvn/n)