Sabtu, 26 September 2015|15:28:21 WIB
RADAR HEALTH - Produk susu olahan sedang digemari oleh banyak orang. Namun, konsumsi produk susu termasuk keju dan yogurt terlalu berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan Anda. Menurut survei di Amerika, sejak tahun 2005, sekitar 22 persen orang di sana sudah mengurangi asupan susunya.
Di sisi lain, susu masih dibutuhkan untuk sumber kalsium di tubuh. Tapi, ternyata menurut penelitian banyak menyantap susu dapat memicu timbulnya jerawat.
Karena itu, yuk cari tahu apa yang terjadi saat Anda berhenti menyantap susu termasuk produk olahannya.
1. Tulang cepat keropos
Sampai usia 30 tahun, tubuh membangun tulang pada kecepatan yang jauh lebih cepat. Sedangkan setelah usia itu, tulang akan melemah lebih cepat. Lalu, para ahli menyarankan untuk punya banyak asupan kalsium agar tulang tetap kuat. Dan susu merupakan sumber terbaik untuk menyerap kalsium pada tubuh ketimbang makanan lainnya.
Namun, bila Anda berkomitmen berhenti minum susu, cobalah beralih ke sumber kalsium lainnya seperti sayuran hijau, tahu dan juga sarden. Juga, meminum suplemen kalsium yang ditambah vitamin D supaya menyerap lebih cepat.
2. Jerawat menghilang
Susu menjadi pemicu munculnya jerawat di wajah. Menurut penelitian dari Dartmouth Medical School, susu punya kandungan hormon testosteron yang bisa merangsang kelenjar minyak di kulit sehingga berkontribusi pada jerawat Anda. Nah, bila tidak minum susu, berarti jerawat akan lenyap dengan sendirinya.
3. Memangkas risiko kanker
Peneliti Swedia menemukan minum lebih dari satu gelas susu per hari dapat melipatgandakan risiko kanker ovarium, sementara studi Harvard menemukan pria yang mengonsumsi lebih dari dua porsi susu setiap hari memiliki 34 persen peningkatan risiko terkena kanker prostat.
Sebab, produk susu olahan itu meningkatkan pertumbuhan pada insulin dalam darah Anda. Hormon yang muncul menjadi bahan bakar bagi pertumbuhan sel kanker.
4. Probiotik akan berkurang
Bakteri probiotik atau bakteri baik ditemukan dalam yogurt dan keju. Ini telah terbukti punya manfaat yang banyak untuk tubuh terutama pada sistem pencernaan. Tapi tenang saja, bukan berarti berhenti minum susu Anda tidak memiliki probiotik lagi, penelitian menemukan jika bakteri baik juga tersembunyi pada makanan seperti acar dan tempe.
5. Berat badan turun
Dalam studi Swedia, orang yang mengkonsumsi banyak lemak susu lebih mungkin untuk mengembangkan obesitas selama periode 12 tahun ke depan. Di sisi lain, susu juga kaya lemak dan protein. Jadi, bila ingin stop menyantap produk susu, pastikan Anda punya asupan yang cukup dar kacang-kacangan, biji-bijian dan telur. Sebab, makanan tersebut punya persedian lemak dan protein yang banyak.
6. Merasa lebih kembung
Kebanyakan orang saat berhenti minum susu cenderung mencari pengganti yang memberikan rasa atau tekstur yang sama. Nah, umumnya produk susu sering diganti dengan alternatif yang berbeasis kedelai (susu kedelai). Masalahnya, susu kedelai sulit dicerna sehingga menyebabkan perut Anda terasa lebih kembung. (Sumarni/ Prevention)