RAPP Paparkan Konsep Pengelolaan Hutan Lestari pada Mahasiswa dan Pelajar Kuansing
Dalam rangka memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, PT RAPP memaparkan konsep pengelolaan hutan lestari pada mahasiswa dan pelajar di Kuansing.

RAPP Paparkan Konsep Pengelolaan Hutan Lestari pada Mahasiswa dan Pelajar Kuansing

Jumat, 25 September 2015|10:37:51 WIB




KUANSING  (RRN) - Sistem pengelolaan hutan yang Lestari menjadi salah satu aspek penting bagi perusahaan untuk memproduksi Hutan Tanaman Industri (HTI) agar tidak merusak lingkungan. Sistem ini juga yang menjadi salah satu aspek keseimbangan dari kunci sukses dan keberlangsungan bisnis di bidang HTI. Hal itu dikemukakan oleh Conservation Section Head PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP), Didi Purwanto dalam Kuliah Umum Sosialisasi Larangan Membakar Lahan dan Hutan serta Pengelolaan Hutan Secara Berkelanjutan di Gedung Olah Raga (GOR) SMA Pintar Teluk Kuantan, Kuantan Singingi, Riau.


Acara yang dihadiri oleh mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS) dan Pelajar SMA ini, merupakan program kerja sama antara RAPP dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Kuansing dan UNIKS. “Keseimbangan tiga aspek yakni planet, people, profit menjadi kunci sukses dan keberlanjutan bisnis. Salah satunya, menjaga planet kita melalui pengelolaan kawasan hutan secara lestari, penyiapan lahan tanpa bakar sebagai solusi bagi anti-haze, suplai bahan baku serat kayu yang terjamin legalitasnya, pengelolaan limbah produksi, efisiensi energi, serta pengurangan emisi,” kata Didi.


Dia memaparkan salah satu sistem pengelolaan hutan lestari yang diterapkan oleh RAPP adalah melalui konsep bentang alam dengan sistem mozaic plantation (hutan tanaman mosaik). Konsep ini merupakan sistem pengalokasian area hutan dimana RAPP mengalokasikan 30% area konsesi sebagai hutan alam dan sebanyak 70% dikelola sebagai Hutan Tanaman Industri (HTI).


“Adapun 30 % itu dimaksudkan untuk menjaga agar flora dan fauna tetap hidup sesuai habitatnya. Disamping itu, sistem mosaic yang saling terkoneksi satu dengan yang lainnya juga bertujuan untuk menjaga jalur lintas hewan yang hidup di hutan alam,” ujar Didi.


Disampaikan Didi, RAPP juga berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan dari kebakaran hutan melalui berbagai diantaranya kebijakan penyiapan lahan tanpa bakar yang telah diterapkan sejak tahun 1994, tim Terpadu Reaksi Cepat Kebakaran Hutan yang terlatih, sarana dan prasarana yang sangat memadai untuk melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran, Pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang didukung peralatan dan pelatihan serta melalui program Fire Free Vilage (FFV) atau Program Desa Bebas Api.(rls)
 







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE