Selasa, 22 September 2015|14:45:07 WIB
RADAR BISNIS - PT PLN (Persero) tengah menyusun proyek penambahan kapasitas listrik 70 ribu Megawatt (MW) dalam tempo 10 tahun ke depan. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari proyek 35 ribu MW yang ditargetkan rampung 2019.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapan peningkatan kapasitas listrik nasional merupakan hal krusial. Pasalnya, saat ini masih ada daerah yang belum teraliri listrik. Rasio elektrifikasi nasional pun masih berada di level 84 persen.
“Pemahaman ini semata-mata bukan dari pemerintah. Ini memang rencana PLN dalam 10 tahun ke depan 70 ribu MW,” ujar Sofyan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/9) lalu.
Sofyan mengungkapkan, kapasitas listrik PLN tahun ini ada di kisaran 40 ribu MW. Angka itu masih dinilai Sofyan masih belum mencukupi kebutuhan listrik nasional. Tak ayal, sekarang perseroan tengah gencar mengejar target penambahan listrik 35 ribu MW hingga 2019.
"Di Sumatera kurang 9 ribu MW, Kalimantan kurang 2 ribu MW, di Papua, Ambon itu kurang. Jadi defisit Indonesia masih sangat besar,” ujarnya.
Konsumsi Listrik Rendah
Selain itu, mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk juga menyoroti rendahnya tingkat konsumsi listrik orang Indonesia dibandingkan negara lain di ASEAN. Tercatat, konsumsi listrik orang Indonesia sebesar 0,8 MW per hour (MWh) per kapita per tahun. Angka itu sama dengan konsumsi listrik per kapita di India.
Sementara itu, konsumsi listrik Vietnam telah mencapai 1,3 MWh per kapita per tahun, Thailand 2,3 MWh per kapita per tahun Malaysia 4,4 MWh per kapita per tahun, dan Singapura 8,1 MWh per kapita per tahun
"Konsumsi kita sama dengan India, tetapi masih di bawah Thailand, Vietnam, Malaysia," kata Sofyan.
Konsumsi listrik per kapita Indonesia juga masih jauh dibandingkan negara-negara di Asia Timur. Diungkapkan Sofyan, konsumsi listrik China mencapai 3,7 MWh per kapita per tahun, Hongkong 5,8 MWh per kapita per tahun, Jepang 7,2 MWh per kapita per tahun, dan Korea Selatan 10,5 MWh per kapita per tahun. (gen/fn)